Tap-,"
Alah ngeles ajalu, nih gue jelasin "dengan melakukan atau mengeluarkan pendapat yang memicu permusuhan!, perselisihan atau keributan!. Ruang publik itu sering membuat seseorang lupa diri!. Membabi buta, ujaran kebencian, fitnah, dan segala macam ada disana!.Â
Tak jarang sesama muslimin dan muslimah saling memaki, dan mengeluarkan kata-kata yang tak sepantasnya. Menghina orang lain, dan lain sebagainnya. Padahal kita tahu bahwa sekecil apapun kebaikan, niscaya akan ada balasannya.Â
Begitu pula kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya akan ada balasannya. Seharusnya media sosial justru bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih positif, menjalin silaturahmi dan menebar kebaikan." paham!!" teriak habib bagian akhir sambil mengetok helm yang dipakai jaki dengan keras.
Iye-iye ustaz maaf, kan ku ingat selalu hasil ceramahlu" balas jakiÂ
Bagus! sadar sekarang kan lu, eh eh gue aus nih beli minum dulu yak" balas habib sambil celingak-celinguk mencari abang-abamg atau adek-adek yang biasa jualan ditengah kemacetan
Dek-dek aqua!!!" teriak habib
Rasulullah S.A. W. menjelaskan mengenai mengumpat separti sabda nya bermaksud "Mengumpat itu ialah apabila kamu menyebut perihal saudaramu dengan sesuatu perkara yang dibencinya" (Hadis Riwayat Muslim
Sabda lainmya  Rasulullah S.A.W. "wahai orang beriman dengan lidahnya tetapi belum beriman dengan hatinya! Janganlah kamu mengumpat kaum muslim, dan jangan lah kamu mengintip-intip keaibannya. Sesungguhnya, sesiapa yang mengintip keaiban saudaranya, maka Allah akan mengintip keaibannya,dan dia akan mendedahkannya, meskipun dia berada dalam rumahnya sendiri" (Hadis riwayat Abu Daud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H