Mohon tunggu...
Devi Diany
Devi Diany Mohon Tunggu... Jurnalis - padangdaily.com

Penulis, Jurnalis dan Advokat, tinggal di Padang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siap untuk Selamat dengan Aksi Antisipatif Multipihak

30 Juni 2024   10:55 Diperbarui: 30 Juni 2024   21:08 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya, Kepala Stasiun Klimatologi Sumbar, Heron Tarigan menerangkan, untuk prakiraan curah hujan wilayah Sumatera Barat pada bulan Juli 2024 secara umum berada pada kategori menengah dengan curah hujan berkisar antara 101 -- 300 mm. Curah hujan kategori Rendah (<100 mm/bulan ) diprakirakan akan terjadi di sebagian kecil wilayah 50 Kota (sekitar Suliki).

"Sedangkan peta potensi banjir di Sumatera Barat pada bulan Juli 2024 secara umum rendah hingga menengah," katanya.

Peta potensi banjir yang masih berpotensi kategori rendah itu di daerah Pesisir Pantai seperti di Pasaman Barat, Kab Agam, Kab Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Kota Solok, Kota Padang Panjang. Potensi banjir dengan kategori menengah di Kota Padang.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Protokol Aksi Antisipatif

Kegiatan sosialisasi Aksi Antisipatif berlangsung seru dan penuh semangat. Semua peserta sangat antusias sebab mereka paham benar dengan resiko bencana banjir yang bakal dihadapi. Ketika peserta diberi kesempatan untuk membuat perencanaan Aksi Antisiatif, mereka merencanakan sesuai dengan kondisi daerah sampel, salah satu dusun di Mentawai.

Syaratnya, semua komponen inti penunjang Aksi Antisipatif harus terpenuhi. Pertama, adanya pemicu dalam hal ini pemicu banjir. Kedua, melakukan Aksi Antisipatif dan ketiga mekanisme pendanaan aksi ini.

Untuk banjir, pemicunya ada beberapa hal, seperti berkurangnya area tangkapan air, terjadi penumpukan material /sampah pada aliran sungai dan curah hujan yang tinggi dalam durasi yang lama.

Selanjutnya, merencanakan aksi antisipatif penanggulangan bencana, di antaranya dengan memantau ketinggian air dan distribusi informasi kepada masyarakat sesuai zona yang rawan bencana. Informasi tersebut disebarluaskan dengan pemberitahuan kepada masyarakat melalui rumah ibadah. 

Tak lupa ternak masyarakat dievakuasi karena ini adalah untuk megurangi kehilangan pendapatan petani (mobilisasi, tempat evakuasi, pengadaan pakan ternak dan pengamanan). Untuk pertanian, jika perlu dilakukan panen lebih awal dan penyelamatan bibit untuk modal petani pada musim tanam berikut.

"Kita perlu membuat aksi antisipatif dengan mengevakuasi masyarakat rentan dengan menetapkan lokasi evakuasi, alat-alat evakuasi yang mempertimbangkan aksesibilitas, logistic," kata salah seorang peserta dalam simulasi merumuskan perencanaan aksi antisipasi banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun