Proses mengajar yang Ia lakukan yaitu:
Membaca doa sebelum memulai pelajaran
Menguji huruf untuk mencari tahu sejauh mana pengenalan huruf siswa-siswa di kelasnya. Dan ternyata Ia dapatkan satu orang belum mengenal huruf, sisanya ada yang sudah lancar membaca, ada yang masih mengeja suku kata per suku kata atau kata per kata. Sehingga Ia memutuskan metode belajarnya ialah dengan memberi buku bacaan  kepada yang sudah lancar membaca dan yang masih mengeja kata per kata, lalu memberi kartu kata kepada anak yang masih mengeja per suku kata dan membimbing anak yang belum mengenal huruf dengan kartu huruf yang dibuat oleh guru kelas.
Selanjutnya istirahat sejenak Ia isi dengan menyanyikan lagu-lagu nasional atau lagu anak agar siswa-siwa tidak merasa bosan saat belajar
Lalu belajar numerasi, hal pertama yang Ia lakukan pun sama menguji angka dan tanda matematika. Ternyata banyak yang lebih paham numerasi, akhirnya Ia melanjutkan pembelajaran dengan mengajarkan materi mengenal bilangan, berhitung pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian secara bertahap.
Ditutup dengan bernyanyi lalu berdoa mengakhiri pembelajaran.
Untuk menunjang proses pembelajaran Ia membuat beberapa media pembelajaran seperti: pohon numerasi, ular tangga numerasi, ular tangga literasi, kompas numerasi, kompas literasi, kartu soal yang dimainkan dengan cara melempar dadu, dan papan nilai tempat bilangan. Dan Ia bersyukur media pembelajaran tersebut sangat membantu proses mengajar dan membuat anak-anak betah belajar karena tidak membosankan.
Selain mengajar Ia dan teman-teman juga membantu sekolah dalam bidang tekhnologi. Dimana pada saat itu mereka membantu kepala sekolah menyelesaikan tugas pelatihan kepala sekolah karena kebetulan kepala sekolah mereka masih kurang dalam pengetahuan tekhnologi komputer. Pada saat itu mereka di undang untuk ke rumah beliau, disana mereka membantu menyusun laporan pelatihan dengan baik dan benar, membantu membuatkan power point tentang materi yang akan disampaikan saat presentasi dan membantu membuat konsep vidio presentasi yang akan di upload di akun youtube hingga mengumpulkan semua tugas secara online melalui e-mail yang diberikan.
Selain membantu kepala sekolah mereka juga membantu siswa-siswa kelas 5 SD mempersiapkan diri mengikuti ANBK (Asessment Nasional Berbasis Komputer). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada bulan November dan mereka hanya mempunyai waktu satu bulan untuk mempersiapkan siswa-siswa kelas 5. Upaya yang mereka lakukan pada saat itu yaitu membawa laptop mereka masing-masing digunakan untuk melatih siswa mengetik, memegang mouse, mengenalkan tombol-tombol yang ada pada keyboard dan lain sebagainya. Mereka masih mengajarkan hal-hal dasar dikarenakan siswa-siswa disana masih belum melek tekhnologi seperti halnya di kota.Â
Saat itu mereka kewalahan karena media yang tersedia tidak mencukupi untuk mengajarkan pada anak-anak dimana batrei laptop mereka pun tidak mampu bertahan lama. Mereka pun berinisiatif untuk mencetak gambar keyboard sebagai media pembantu.Â