B. Makna SekolahÂ
Sekolah terbentuk dari kata skole dari bahasa latin yang berartikan waktu luang. Maksutnya disini adalah waktu senggang anak dimana waktu yang lain digunakan untuk bersenang-sengang, bermain, tertawa, dan bergembira untuk menikmati masa-masanya kecil. Dimana waktu luang dari waktu ini adalah proses belajar tentang masalah intelektua, moral, sosial, budi pekerti, kesehatan, dan kesenian. Dengan bimbingan oleh seseorang yang mahir dalam bidang psikologi anak sehingga anak dapat menciptakan dunianya dalam pembelajaran tersebut tanpa adanya tekanan.
Hurlock menyampaikan bahwasanya sekolah merupakan lembaga yang menjadi faktor penting dalam menunjang perkembangan anak, kepribadian anak, psikomotorik, kognitif, dan afektivitas anak. Peranan sekolah sangat menunjang dalam adaptasi seorang individu
sehingga ia bertranformasi menjadi orang yang memiliki nilai sosial tinggi dan bisa bermanfaat untuk bangsanya.
Pembelajaran akademik di lembaga sekolah menurut Alasdair McIntyre adalah sebuah praktek dalam teori.
Di sekolah banyak hal-hal yang menjadikan anak tumbuh dan berkembang dengan baik dikarenakan disekolah anak-anak belajar mengenai nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di kalangan masyarakat sekolah seperti kedisiplinan masuk kelas, tepat waktu dalam mengumpulkan tugas rumah, dan lain-lain. Sekolah juga menanamkan rasa tanggung jawab seperti mengerjakan tugas secara individu tanpa bantuan orang tua. Hal tersebut senada dengan pendapat Dreeben yang berbunyi bahwasanya sekolah bukan hanya lembaga pendidikan yang belajar tentang membaca, menulis dan berhitung. Adapun aspek lain yang ada pada sekolah yakni aspek kemandirian siswanya. Â
Sebagai media sosialisasi, adapun fungsi sekolah yang dapat kita ketahui diantara lain sebagai berikut:
1. Membangun perkenalan potensi bakat minat anak,
2. Tempat pewarisan kebudayaan kepada generasi penerus,
3. Membangun publik speaking dan cara berfikir kritis anak,Â
4. Mengadakan bimbingan dan penyuluhan guna memabangun cakrawala intelektual kepada anak,