Mohon tunggu...
Devi Novianti Fernanda
Devi Novianti Fernanda Mohon Tunggu... Operator - Writer • Motivator • Content Creator • Muslimah Preneur

Seorang muslimah yang sedang jatuh cinta dengan dunia kepenulisan. Menjadikan tulisan sebagai caranya untuk menebar manfaat, menasihati diri, dan berdakwah. Buku pertamanya yang berjudul "Sayap Hijrah" akan segera terbit. Instagram: @denov_fer. Facebook: Devi Novianti Fernanda

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kecerobohan dalam Menetapkan Aturan, Yakin Aturan yang Dipakai Sudah Benar?

11 September 2021   16:45 Diperbarui: 11 September 2021   16:47 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kita rasakan sendiri betapa keadaan negeri tidak baik-baik saja. Kezaliman terjadi di mana-mana, keadaan masyarakat begitu mengkhawatirkan, bahkan maksiat seolah menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan. Jika sudah seperti ini, siapa yang salah dan akan bertanggung jawab? 

Sebenarnya egois juga jika kita hanya menyalahkan pemerintah atau penguasa. Akan sangat tidak adil juga jika pemerintah yang menyalahkan rakyat karena tidak taat. Pada kenyataannya, bukan satu pihak saja yang harus disalahkan, melainkan keduanya punya tanggung jawab yang sama atas apa yang terjadi. Lalu, apa yang sebenarnya salah dan harus diperbaiki?

Nyatanya baik penguasa maupun masyarakat masih belum menyadari bahwa sistem atau aturan yang saat ini diterapkan tidaklah sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia. Kita terus memaksakan aturan buatan manusia untuk digunakan. 

Sehingga, apa yang terjadi? Kekurangan di mana-mana, kebobrokan sistem perlahan menghancurkan negeri ini. Itulah yang terjadi ketika manusia yang lemah dan tidak sempurna membuat aturannya sendiri. Kemudian, berpaling dari aturan yang Sang Pencipta berikan.

Kita menyaksikan sendiri ketimpangan yang ada. Hukum tumpul pada mereka yang punya kuasa dan harta, tetapi tajam untuk mereka yang bukan apa-apa. Ekonomi tidak stabil, yang kaya makin kaya, sedangkan yang miskin makin tercekik. Kriminalitas terus terjadi setiap hari, bahkan kebanyakan disebabkan kondisi yang makin sulit untuk dijalani.

Maka, sangat penting untuk kita menerapkan aturan yang benar, aturan yang sesuai dengan fitrah manusia. Siapa yang berhak memberikan aturan selain yang menciptakan? Bukankah setiap pencipta pasti lebih tahu tentang ciptaannya?

Namun, selalu muncul banyak pertanyaan. Bagaimana aturan yang datangnya dari Allah bisa kita terapkan? Sedangkan, negeri ini berisikan orang-orang yang menganut kepercayaan yang berbeda.

Untuk hal itu, bukan hal yang harus kita takutkan. Karena agama ini, yaitu Islam. Agama satu-satunya yang memiliki aturan paling lengkap. Agama yang paling toleransi dan tegas secara bersamaan. Islam tidak pernah membeda-bedakan atau mengucilkan orang-orang yang tidak menjadikan Islam sebagai agamanya.

Sejarah telah mencatat keberhasilan Islam dalam menerapkan aturan. Bahkan para pemimpinnya berlaku adil tanpa memandang agama atau kasta. Umat Islam dan yang bukan Islam dapat berdampingan dan sejahtera.

Lalu, bagaimana menerapkannya? Ada tiga hal yang harus kita perhatikan agar aturan ini bisa diterapkan.

Pertama, ketakwaan individu. Untuk dapat menerapkan aturan Islam, dibutuhkannya individu-individu yang bertakwa. Individu yang kuat pondasinya, yang mentauhidkan Allah dan menjadikan Rasulullah sebagai patokan dalam menjalankan syariat.

Maka dari itu, dalam Islam diwajibkan untuk kita menuntut ilmu syar'i, baik laki-laki maupun perempuan. Sehingga kita bisa menerapkan aturan Allah dalam kehidupan.

Kedua, kontrol masyarakat dangan adanya amar ma'ruf nahi munkar. Mengapa ini penting? Karena kembali lagi bahwa manusia itu makhluk yang lemah dan terbatas. Akan ada saatnya kita bermaksiat. 

Dengan adanya kontrol masyarakat, umat akan saling mengingatkan ketika lalai dan menguatkan di saat futur. Inilah salah satu keistimewaan Islam. Untuk itulah satu sama lain menjadi saling membutuhkan untuk bisa bersinergi untuk negara dan umat.

Ketiga, negara yang menerapkan aturan. Jika sudah tercipta individu yang bertakwa serta adanya kontrol masyarakat. Akan tetapi, tidak ada peran negara untuk menerapkan aturan secara keseluruhan, bagaimana aturan bisa dijalankan?

Maka sangat penting peran negara untuk bisa menerapkan aturan ini. Seperti yang terjadi saat ini, ketika negara menetapkan sebuah hukum atau aturan, mau tidak mau masyarakat harus menerima. Aturan pun akan diterapkan oleh masyarakat.

Lalu, bagaimana jika yang diterapkan adalah hukum Allah? Maka Allah akan mendatangkan rahmat untuk seluruh alam, sehingga negeri ini bahkan jika seluruh dunia sudah menerapkan, akan merasakan juga rahmat yang Allah turunkan.

Itulah mengapa peran negara sangat penting untuk menerapkan aturan ini. Aturan yang datangnya dari Allah, Tuhan Yang Maha Esa. 

Mungkin itu tiga poin penting agar kita bisa menerapkan syariah secara menyeluruh. Meski tidak hari ini, syariah sudah pasti akan tegak. Karena itulah janji Allah yang akan memenangkan umat Islam dari umat lainnya. Sampai masa itu tiba, kita punya pilihan apakah akan menjadi orang-orang yang berjuang atau sekadar menyaksikan.

Namun, bagaimana aturan ini bisa segera tegak jika umat masih saja terlelap? Jika di masa ini tidak ada yang memperjuangkan Islam, Allah akan menggantinya dengan orang-orang yang mau berjuang. Sesungguhnya, bukan Allah yang butuh kepada kita agar menerapkan aturan-Nya. Akan tetapi, kitalah yang butuh agar syariah segera tegak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun