Mohon tunggu...
Devfrass88
Devfrass88 Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang blogger

Halo saya devi, baru belajar di dunia blogging..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Viral Komentar Warganet Makan Buah Kecubung, dari Dikutuk Jadi Debu Sampai Dikejar Dinosaurus

15 Juni 2022   18:08 Diperbarui: 15 Juni 2022   18:09 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu yang bisa menyebabkan efek halusinasi jika memakan buah kecubung ini adalah setiap bagian tanaman ini beracun dan memiliki alkaloid. Alkaloid adalah senyawa yang mengandung substansi relatif toksis dan menyerang langsung ke susunan saraf pusat. Efek sampingnya hampir sama dengan zat narkotik dan analgesik.

Dengan terdiri dari beberapa kandungan zat tersebut, tidak heran jika kecubung bisa menyebabkan efek halusinasi dan memabukkan jika dimakan. Tidak jarang buah ini juga dijadikan sebagai obat penenang dan obat halusinogen.

Ternyata selain itu, terdapat banyak efek sampingnya juga, mulai dari perasaaan tidak nyaman, ketakutan, dehidrasi, penurunan akan daya penglihatan, berperilaku aneh, hingga dapat menyebabkan kematian.

Meskipun para pengonsumsi buah ini kesulitan untuk membedakan mana realita atau bukan, pemakan buah ini juga bisa mendapatkan beberapa manfaat darinya.

Jika digunakan dalam takaran dosis yang tepat, buah ini bisa menjadi insektisida dan obat-obatan untuk botanis. Selain dari itu, kecubung juga bermanfaat untuk anti asma, antikanker atau antiinflamasi, dan anti mikroba.

Jika terdapat kerabat kalian yang secara tidak sengaja memakan buah ini, segeralah lapor ke petugas medis terdekat. Hal ini harus dilakukan guna mencegah seawal mungkin sebelum akhirnya menjadi kecanduan akan zat narkoba yang terkandung pada kecubung.

Pengobatan akan kecanduan akan kecubung ini dilakukan dengan cara memberikan obat antipsikotropik, anti cemas,  dan anti-depresi. Selain itu juga terkadang ada pengobatan secara terapi atau rehabilitasi.

Selebihnya, bisa mampir ke blog saya yang lain ya :)
untuk yang cinta sejarah Indonesia bisa ke blogtokohpedia
siapa saya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun