Tindakan yang telah mereka lakukan tersebut dianggap sudah tidak senonoh dan tidak bermoral lagi di mata masyarakat sekitar.
Sebagai contohnya; berhubungan intim ditempat yang sudah dilarang oleh masyarakat desa, dan bersekutu dengan Jin dari salah satu kota dari sekitar desa tersebut yang bernama Badrawuhi.
Kisah yang panjang ini berakhir dengan tidak diketemukannya sosok dari Bima dan Ayu.
Lokasi Dari KKN di Desa Penari Akhirnya Terungkap?
Patut diakui, lokasi tepatnya masih belum terungkap dengan jelas. Namun sudah ada beberapa netizen yang berhasil mengumpulkan berbagai petunjuk dari cerita tersebut.
Data lokasi yang mereka kumpulkan adalah: Kecamatan K, Kota B, Hutan Alas, dan Desa J.
Dari sekian banyaknya Kota dan Desa yang ada di Indonesia, ciri-ciri dari desa tersebut berasal dari ujung timur dari Pulau Jawa. Dan kota B dapat dikecilkan menjadi kota Banyuwangi.Â
Kota Banyuwangi ini sendiri sudah terkenal sebagai kota penari tradisional lokal. Hal tersebut diperkuat dengan fakta bahwa kota Banyuwangi tersebut pernah ditempati oleh mahasiswa/i dari Universitas Negeri Surabaya pada 2009 silam untuk KKN.
UNESA sendiri adalah universitas terakhir yang mengirimkan mahasiswa/i-nya untuk KKN di sana, setelah itu tidak ada lagi universitas di Indonesia yang mengutus mahasiswa/i-nya untuk KKN di kota tersebut.
Hutan yang diceritakan sangat angker itu sendiri, disinyalir adalah nama dari Hutan Alas Gumitir. Menurut penuturan dari warga setempat, hutan itu memang sudah terkenal kemistisannya, berbagai cerita angker dan menyeramkan datang dari hutan tersebut.
Dimulai dari suara gamelan yang terdengar dari arah hutan, sampai penampakan sosok dari seorang wanita penari yang berada di tengah-tengah hutan.
Lalu, benarkah demikian? Dan percayakah Anda dengan hal ini?