'Ya. Â Aku sanggup'
'Maukah kau menjaga anak tercantikku untuk kau lindungi seumur hidupmu?'
'Ya. Aku mau. Karena aku sangat mencintainya.'
**
Kita berdua sama-sama tersenyum tatkala berdiri dengan keyakinan yang penuh akan diri kita satu sama lain di depan altar ini.
Kulihat Tuhan yang tersenyum di atas sana melihat pernikahan kami.
Dan seakan-akan aku mendengarnya berbisik saat itu..
'Kutitipkan ciptaan terbaikku padamu. Kupegang semua ikrarmu ditanganku. Jaga dia melebihi kau menjaga nyawamu.'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H