Mohon tunggu...
Deva Susanti
Deva Susanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

"KITA" Wujud Nyata Eksistensi Komersialisasi BULOG di Sekitar Kita

2 Juni 2018   23:06 Diperbarui: 3 Juni 2018   05:14 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Pribahasa yang tepat untuk mengungkapkan keberhasilan kinerja Divisi Komersialisasi Perum BULOG yang telah meluncurkan brand "Kita"  sebagai strategi komersialisasi. Perum BULOG yang selama ini kita kenal sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan penting dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga komoditas utama pangan nasional melebarkan sayapnya dengan terjun ke bisnis komersil. 

Perusahaan plat merah ini terjun ke sektor komersil dengan menawarkan produk-produk yang dikemas dan diberi brand "Kita". Kebijakan Perum BULOG untuk merumuskan strategi brand "Kita" yang perlahan tapi pasti menyerap ketersediaan beras BULOG bukanlah tanpa alasan. 

Adanya perubahan sistem penyaluran rastra menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sehingga keluarga penerima manfaat bisa mendapatkan kebutuhan beras tak hanya dari BULOG jadi pemicunya. Karena perubahan sistem tersebut berimbas pada kurangnya persediaan stok beras BULOG yang terserap, maka BULOG merumuskan brand "Kita" sebagai strategi komersialisasi.

Kebijakan BULOG dalam memilih  kata kita sebagai brand produk-produk komersilnya merupakan pilihan yang tepat. Walaupun beberapa orang ada yang setuju dengan ungkapan apalah arti sebuah nama sehingga menurut mereka branding bukan sesuatu yang terlalu penting. 

Tapi menurut saya pribadi sebagai masyarakat Indonesia, brand "Kita"  yang dipilih BULOG sebagai brand produk-produk komersilnya merupakan brand yang kuat dan memiliki makna yang mendalam. Pemilihan brand "Kita"  tak hanya sekedar menjadi pembeda dari produk-produk pesaing, brand "Kita"  tersebut dapat menjadi salah satu simbol pemersatu masyarakat Indonesia yang beranekaragam. 

Dengan menggunakan brand "Kita"  juga dapat menimbulkan rasa sama-sama memiliki hingga menumbuhkan rasa kepedulian untuk berjuang demi tujuan yang sama. Dari segi biaya, pemilihan brand "Kita" pada semua produk merupakan keputusan yang tepat. Bayangkan jika produk-produk komersial bulog seperti Beras Kita, Cabai Kita, Daging Kita, Manis Kita, Minyak Goreng Kita, Bawang Kita, Kedelai Kita, Terigu Kita, Jagung Pakan Ternak Kita, Dan Pakan Ternak Kita memiliki brand yang berbeda. Tentunya akan memberatkan keuangan BULOG karena jika tiap produk memiliki brand masing-masing akan membutuhkan investasi dan jaringan yang tak murah.

Dalam mempromosikan produk-produk komersil brand "Kita", BULOG menggunakan tagline mudah, murah dan sehat. Sepertinya melalui tagline ini BULOG ingin menunjukkan keunggulan brand kita dibandingkn pesaingnya.Tagline mudah dapat kita artikan  bahwa produk-produk brand "Kita" mudah untuk didapatkan. Dengan menjadikan Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai mitranya, BULOG telah menerapkan strategi yang tepat. Karena Rumah Pangan Kita sebagai outlet penjualan pangan pokok milik masyarakat yang dibina oleh Perum BULOG tersebar hampir diseluruh Indonesia. 

Saat ini  jumlah RPK yang dibina BULOG mencapai 18.000 RPK dan akan terus memperluas jaringan hingga  mencapai 30.000 RPK yang tersebar diseluruh Indonesia. Dengan begitu, diharapkan  seluruh masyarakat Indonesia  sebagai konsumen dapat dengan mudah mendapatkan produk-produk brand kita untuk memenuhi kebutuhannya. 

Murah sebagai tagline kedua produk-produk brand "Kita" menggambarkan bahwa dari segi harga produk yang dijual tersebut lebih murah dibandingkan produk serupa yang dijual pesaingnya. Harga brand "Kita" lebih murah dibandingkan produk pesaingnya  karena adanya pemotongan rantai pasokan sehingga biaya pendistribusian barang dari produsen ke konsumen dapat diminimalisir. Sedangkan tagline sehat berarti walaupun produk brand "Kita" mudah didapat dan murah namun dari segi kualitas tetap bermutu.

Langkah berani Perum BULOG dalam merumuskan strategi komersialisasi melalui brand "Kita"  patut kita acungkan jempol. Walaupun produk brand "Kita" belum menyentuh seluruh pelosok negeri ini, setidaknya kehadiran produk komersil BULOG di sekitar kita dapat memberikan beberapa manfaat secara langsung maupun tidak langsung untuk sebagian masyarakat Indonesia. Manfaat langsung dapat dirasakan oleh masyarakat yang berprofesi sebagai pengusaha, sebagai Produsen, maupun sebagai konsumen.

Pertama, manfaat hadirnya brand "Kita" untuk masyarakat sebagai pengusaha yaitu menumbuhkan jiwa entrepreneurship dan munculnya peluang usaha. Dengan strategi pemasaran yang menjadikan Rumah Pangan Kita sebagai perpanjangan tangan Perum BULOG dalam menyalurkan barangnya ke seluruh negeri akan memberikan kesempatan masyarakat untuk membuka outlet Rumah Pangan Kita. 

Dengan pendaftaran yang mudah dan tidak dipungut biaya masyarakat dapat memiliki usaha Rumah Pangan Kita dengan mendaftar secara online di akun resmi Perum bulog www.bulog.co.id atau secara offline dengan datang ke Kantor BULOG terdekat. Pemilik usaha Rumah Pangan Kita atau yang biasa disebut Sahabat RPK akan mendapatkan beberapa keuntungan dan fasilitas. 

Keuntungan yang pertama tentunya berasal dari keuntungan penjualan produk-produk brand "Kita"  yang berkualitas. Keuntungan yang kedua yaitu gratis biaya pengiriman untuk pemesanan awal serta gratis biaya pengiriman dalam jumlah tertentu sehingga Sahabat RPK tidak perlu mengeluarkan biaya pengiriman. Sedangkan fasilitas yang diberikan yaitu gratis media promosi seperti spanduk nama, banner, dan kartu nama serta adanya dukungan sistem IT sehingga para RPK dapat memesan barang melalui aplikasi RPK.

Kedua, manfaat hadirnya brand "Kita" bagi masyarakat sebagai produsen yaitu terserapnya hasil panen para petani dan peternak oleh Perum BULOG. Perum BULOG akan membeli hasil panen para petani menggunakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Petani tentunya mendapatkan keuntungan dari penjualan hasil panen ke pihak Perum BULOG. Sedangkan perum bulog akan mendapatkan stok bahan-bahan pangan. 

Berdasarkan info yang dibagiankan akun sosial media Perum BULOG, penyerapan beras BULOG tahun 2018 semakin membesar tiap bulannya. Dari bulan Januari beras yang terserap 5.467 ton, bulan Februari menungkat menjadi 26.876 ton dan meningkat pesat dibulan Maret menjadi 215.103 ton. BULOG menyerap beras hasil panen petani tersebut dari seluruh wilayah Indonesia dengan Jawa Timur sebagai wilayah penyerapan terbesar.

Semakin besarnya jumlah hasil panen petani yang diserap Perum BULOG secara tidak langsung akan memacu para petani untuk meningkatkan hasil panen mereka untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Dengan terus meningkatnya hasil panen petani secara terus menerus akan memberikan manfaat yang besar. Yaitu memperbesar stok bahan pangan yang ada di gudang Perum BULOG untuk dikemas menjadi brand "Kita". Sehingga tidak perlu adanya kebijakan impor bahan pangan ke negeri ini dan jika memungkinkan kenapa tidak kita yang akan mengekspor bahan pangan ke luar negeri.

Ketiga, Manfaat hadirnya brand "Kita" bagi masyarakat sebagai konsemen yaitu masyarakat mendapatkan produk brand "Kita" untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan harga yang murah. Dengan menjadi konsumen produk-produk brand "Kita" yang lebih murah dibandingkan produk pesaing  akan menghemat pengeluaran masyarakat. Tentunya tak hanya murah, produk brand "Kita" memiliki mutu yang berkualitas dan mudah didapatkan.

Selain manfaat langsung yang dirasakan masyarakat sebagai pengusaha, produsen dan konsumen. Hadirnya produk brand "Kita" sebagai strategi komersialisasi Perum BULOG akan memberikan manfaat tak langsung. Dengan berhasilnya stategi komersialisasi tersebut tentunya akan meningkatkan laba Perum BULOG. Meningkatnya laba perusahaan bisa saja di ikuti dengan ditingkatkannya dana Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate social responsibility (CSR) yang akan dianggarkan Perum BULOG ditahun-tahun berikutnya. 

Berdasarkan laman Kontan.co.id tahun lalu Perum BULOG menganggarkan dana CSR sebesar Rp. 20 miliar untuk pembangunan tempat ibadah dan pembangunan ruang pendidikan. Dengan begitu Mungkin saja keberhasilan brand "Kita" sebagai strategi komersialisasi Perum BULOG akan meningkatkan dana CSR sehingga  makin banyak masyakat yang akan merasakan manfaat dari pembangunan sarana ibadah dan pendidikan dari dana CSR tersebut.

Jadi, secara keseluruhan, brand "Kita" sebagai strategi komersialisasi Perum BULOG merupakan kebijakan yang tepat. Karena melalui brand "Kita" terciptanya citra perusahaan Perum BULOG yang akan menjadi aset berharga perusahaan untuk memikat hati masyarakat Indonesia sebagai konsumen. Dan melalui brand "Kita" sebagai wujud nyata eksistensi komersialisasi Perum BULOG tentunya  memberikan banyak manfaat untuk Perum BULOG itu sendiri sebagai perusahan pangan BUMN maupun manfaat untuk masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun