Jembatan itu lapukÂ
Alam tidak mendukung
"Lantas aku dianggap apa?" Aku bertanya.
"Aku punya hati sayang"
"Egomu terlalu mendominasi"
"Aku harus seperti apa?"
Meminta - minta diinjak adanya
Rumahku mulai dikontrakÂ
Rumahku mulai mengusirku
"Sampai mana?"
Bandara siap menjemputku
"Kamu anggap aku apa?"
Terlena kesesaatan dalam tiap nafas
Banjir, longsor
Mengevakuasi dengan pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!