Kuajaklah adikku ke kamar mandi. Kumandikan dan kucickan rambutknya Upin Ipin. Aku takut siapa tahu ada yang yang terluka di kepalanya Upin Ipin.
Setelah Upin Ipin bersih, berbaju rapi kemudian mereka kubiarkan susu. Saat mereka pada minum botol susu, aku bersihkan kamar mereka.
Setelah mama papa pulang kerja dari kantor dan masuk ke kamar Upin Ipin pun papaku hanya tersenyum. Mama aku sangat marah. Aku pun mendapat Omelan panjang. Lalu Upin Ipin pun dibawa ke salon untuk rambutnya supaya rambut mereka dirapikan kembali tidak acak Adul gara-gara Upin Ipin memototong poni rambutnya sendiri.
"Sudah,Pak, tidak usah banyak komentar. Tolong rapikan saja kepala anak kembar ku ini ya,Pak!" kata mama kepada barber salonnya.
"Satu-satunya model dengan rambut acak Adul ini dengan memotong rambut botak. " jawab Barber kepada mama aku ini.
Kemudian aku mendapat hukuman, IPhone aku hanya dipakai saat setelah belajar dan setelah mama pulang dari kantor. Tidak dapat kubayangkan akibat yang terjadi kalau rambut pada kepala Upin Ipin celaka karena guntingÂ
"Maafkan aku, mama papa, aku berjanji tidak akan lalai lagi." kata aku sambil tangannya meminta maaf sujud pada hadapan mama tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H