Mazmur 65:1-9
Tema: pemeliharaan Allah bagi umat Pilihan-Nya
Bapa ibu saudara saudari yang terkasih didalam nama Tuhan Yesus Kristus
Jika kita melihat nats kita tadi yang berjudul "nyanyian syukur karena berkat Allah". BerartiÂ
kalau dikatakan berkat, sesuatu yang sudah diterima sehingga mereka bersyukur atas berkatÂ
yang telah di berikan Allah. Lalu yang menjadi pertanyaanya? Apa berkat yang merekaÂ
terima itu? Sehingga mereka bersyukur, menaikkan nyanyian syukur bagi Allah.Â
Bapa ibu, tema minggu pada hari ini mengatakan pemeliharaan Allah bagi umat pilihaNya. Berarti berkat yang mereka terima itu adalah pemeliharaan Allah yang begitu besar bagiÂ
mereka. Pemeliharaan Allah itu juga kita rasakan sampai saat ini bapa ibu, didalam keluargaÂ
kita, pekerjaan kita. Didalam keluarga kita, didalam kehidupan kita. Anugerah tuhan, berkatÂ
tuhan selalu kita terima setiap hari. Nafas kehidupan kita ini, adalah anugerah Tuhan yangÂ
patut kita syukurin. Jika di dalam rumah sakit disediakan oksigen untuk alat bantuan bagiÂ
orang sakit. Dan harganya itu, tak main bapa ibu, mahal kali...tetapi oksigen yang diberikanÂ
Tuhan bagi kita gratis, cobakan jika oksigen itu kita beli sejak kita lahir didunia ini? Wahh,,Â
pasti hutang kita banyak. Tetapi karena pemeliharaan Allah itu bagi kita, dia memberikannyÂ
bagi kita secara Cuma-Cuma.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kebutuhan kita masih tersedia. Makanan danÂ
minuman masih ada, masih tersedia. Tidak ada kudengar dibendang ini yang mati karenaÂ
kelaparan. Karena apa? Karena Allah memelihara kita, menyediakan segala kebutuhan kita.Â
Dan itulah yang patut kita syukurin didalam kehidupan kita bapa ibu. Anugerah, berkatÂ
pemeliharaan Allah itu yang terjadi bagi kita. Itulah nats kita tadi mengatakan "nyanyianÂ
syukur karena berkat Allah".Â
Bapa/ibu, mazmur 65 ini merupakan mazmur yang digubah oleh raja Daud. KetikaÂ
bangsa-bangsa meminta pertolongan dari Allah. Allah mendengar seruan mereka, AllahÂ
mendengar permohonan mereka untuk memelihara bangsa pilihan-Nya. Itulah sebabnyaÂ
Daud menggubah bagian ini menjadi nyanyian ucapan syukur. Dia bersyukur atas penyertaanÂ
Tuhan itu bagi bangsa Israel umat pilihan Allah.Â
Bapa/ibu saudara/saudari, menarik untuk kita perhatikan bagian ini. Dimana didalamÂ
bagian ini. Sang pemazmur disini tidak membawa suatu kekhawatiran apapun dihadapanÂ
takhta Allah, tetapi dengan bertindak sebagai pemimpin umat dan juru bicara bagi jemaat, iaÂ
memulai nyanyain ini dengan puji-pujian bagi Allah, ucapan syukur bagi Allah, sapaan bagiÂ
Allah. Bisa kita lihat ayat 2 "bagi-Mulah puji-pujian di sion ya, Allah. Dan kepada-MulahÂ
orang membayar nazar." Dengan rasa syukur yang penuh kerendahan hati. Puji-pujianÂ
menanti Allah sampai tiba di Sion, supaya puji-pujian tersebut segera diterima dengan rasaÂ
syukur begitu Allah tiba. Ketika Allah mendatangin mereka dengan kebaikan-kebaika-Nya.Â
Mereka harus menyosong Dia dengan puji-pujian mereka, dan menunggu sampai fajarÂ
merekah. Jika kita lihat orang-orang lewi yang menaikkan puji-pujian bagi Allah padaÂ
malam hari. Bisa kita lihat Mazmur 134 "nyanyian ziarah, mari, pujilah TUHAN, hai semuaÂ
hamba TUHAN, yang datang melayani dirumah TUHAN pada waktu malam, AngkatlahÂ
tanganmu ke tempat kudus dan pujilah TUHAN" memang disini tidak disebutkan langsungÂ
ini orang lewi. Tetapi yang kita tahu bahwa suku yang dipilih Allah untuk melayani di baitÂ
Allah yaitu suku lewi. Dan sudah tentu merekalah hamba-hamba TUHAN yang melayaniÂ
disini, yang menaikkan puji-pujian bagi Allah pada malam hari itu. Puji-pujian layakÂ
diberikan kepada Allah dari seluruh penjuru dunia, tetapi hanya dision sajalah puji-pujian ituÂ
menanti-nantikan-Nya, didalam jemaat-Nya, diantara umat-Nya. Mungkin ada diantara kitaÂ
bertanya? Apasih sion itu, dari tadi dikatakan sion terus. Kata sion ini berasal dari namaÂ
gunung zion atau bukit sion dimana dibukit ini. Kota Yerusalem didirikan dan di YerusalemÂ
ini bait suci, bait Allah didirikan disitu. Itulah sebabnya dikatakan hanya dision sajalah pujipujian itu menanti-nantikan-Nya. Semua karya Allah memuji Dia, tetapi hanya orang-orangÂ
kudus-Nya sajalah yang benar-benar memuji-Nya dengan puji-pujian mereka yang sejati.Â
Jemaat yang sudah ditebus menyanyikan nyanyian baru mereka di bukit sion. DisionlahÂ
tempat kediaman Allah pada saat itu.Â
Selanjutnya dikatakan, "kepadamulah orang membayar nazar" maksudnya korbanÂ
yang dinazarkan pasti akan dipersembahkan. Ucapan syukur kita kepada Allah atas segalaÂ
kemurahan yang kita peroleh tidak akan diteriman-Nya, kecuali kita dengan kesadaran hatiÂ
Nurani membayar nazar yang kita buat pada saat kita mengharapkan kemurahan itu. Sebab,Â
lebih baik tidak bernazar sama sekali daripada bernazar namun tidak membayarnya.Pada ayat 3 "engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yangÂ
hidup." Disini kita mengetahui bahwa hanya Allah lah yang dapat menjawab setiap doa,Â
Allahlah yang mampu berbuat bagi kita melebihi apa yang dapat kita doakan dan kitaÂ
pikirkan. Dan Allah akan menjawab setiap doa yang dilandasi dengan iman, entahÂ
menjawab-Nya dengan baik atau didalam kebaikan-Nya.Â
Bapa ibu, dalam setiap doa-doa kita kepada Tuhan. Mungkin ada diantara kita sedangÂ
bertanya? Selama ini, aku sudah berdoa kepada Tuhan untuk memberikan ini, namun takÂ
terwujud-wujud juga. Bapa/ibu... jawabab doa ada 3. Apa aja itu? Yes, tunggu dan tidak.
Allah akan menjawab doa kita itu pada itu juga, itu artinya jawaban Tuhan,,Yes,,namunÂ
Ketika kita berdoa namun tidak terjadi apa2, itu artinya ada dua. Tunggu atau tidak. KetikaÂ
jawabanya tunggu berarti belum waktunya kita mendapatkannya, karena semuanya sudahÂ
diaturnya. Namun Ketika tidak? Itu berarti doa kita itu tidak diterimanya. Mungkin anakanak muda berdoa begini "Tuhan semoga pasanganku nanti si A" eh tau-taunya si A sudahÂ
nikah sama si B, akhirnya "hati kecewa" itu artinya doa kita itu, belum pas, belum sesuaiÂ
dengan kehendak Tuhan. Bahkan yang pacaran beberapa tahun saja bisa ngk jadi... sehinggaÂ
timbul istilah yang saya dengar "jaga jodoh orang". Sehingga dalam Yes 55:8 "sebabÂ
rencangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demkianlah firmanÂ
Tuhan" dan ada lagu juga yang mengatakanÂ
"rancanan Tuhan adalahh rencananya, bukan seperti rencana manusia.Â
Tak ada yang mustahil bagi dia....."
Artinya bapa ibu, rencana terindah sudah disedikan oleh Allah kita. Mungkin kitaÂ
merancang-rancang. Kayak ginilah nanti, seperti inilah. Tetapi Tuhanlah yang menentukanÂ
mana yang terbaik bagi kita sebagai umat pilihan.
Selanjutnya dikatakan "kepada-Mulah datang semua yang hidup" disini sudahÂ
sewajarnya setiap pujian manusia menanti Allah, setiap doa manusia menanti-Nya. KetikaÂ
mereka berkesesahan, berkekurangan atau sedang berada dalam pergumulan mereka berdoaÂ
kepada Allah. Tetapi kalau kita lihat disini hanya keturunan Israel yang mendatangi Allah.Â
Serta juga orang-orang yang sudah memeluk agama mereka. Akan tetapi, bila rumah Allah akan disebut rumah doa bagi segala bangsa maka kepada Allahlah segala yang hidup akanÂ
datang dan disambut.Â
Pada ayat 4 "karena bersalah, bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihiÂ
kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya" Ketika pelanggaran-pelanggaran ituÂ
sudah sangat besar, sangat mengerikan. Sehingga Ketika diperhadapkan kepada kita. kitaÂ
sungguh bingung dan akan siap tenggelam dalam keputusasaan. Karena pelanggaranpelanggaran kita itu sudah begitu melebihi kekuatan kita. Meskipun kita berbuat baikÂ
sebanyak-banyaknya tidak akan pernah mengimbanginya, tetapi oleh karena Allah berkenanÂ
kepada kita. Dia yang akan menghapuskan dosa-dosa kita . melayakkan kita bisa datangÂ
dihadapan-Nya. Sehingga pelanggaran-pelanggaran kita sudah dihapuskan, barulah ayat ke 5Â
ini terjadi "berbahagialah orang yang engkau pilih dan yang engkau suruh mendekat, untukÂ
diam dipelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-MuÂ
di bait-Mu yang kudus." Didalam rumah Allah, ada kebaikkan yang berkelimpahan,Â
kebenaran, anugerah, dan segala penghiburan dari kovenan kekal, perjanjian yang kekal.Â
Tersedia cukup untuk semua orang, semuanya sudah siap, selalu tersedia dan semuanyaÂ
Cuma-Cuma, tidak perlu uang atau biaya.Â
Bapa ibu saudara-saudara yang dikasihi didalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Menjadi orang Kristen , tumpuannya tidak terlepas untuk mencari Tuhan, mencariÂ
pengasihan-Nya serta mampu memohon pengampunan akan kesadaran atas pelanggarannÂ
yang kita perbuat. Tuhan mengampuni kesalahan kita. Pengampunan itu disampaikan atauÂ
didapatkan dision. Sion adalah tempat pelantaran untuk menyampaikan permohonan,Â
pengampuna kepada Tuhan. Umat-Nya yang melakukan pelanggaran telah diampuni danÂ
berbahagialah umatnya sebagai umat pilihan yang mempunyai kesempatan untukÂ
mendekatkan ke pelantaran seebagai perjumpaan kita dengan Tuhan
Tuhan mengampuni kesalahan dan perbuatan perbuatan umatNya dan Tuhan telahÂ
menyelamatkan umatNya, bisa kita lihat dari sejarah perjalanan bangsa Israel. PemazmurÂ
melihat cinta kasih Tuhan kepada umatNya lewat menaklukkan penguasa dari bangsa yangÂ
lain, menaklukkan gunung-gunung, laut dan sampai mereka menjadi bangsa yang kuatÂ
didepan dan dimata bangsa yang lain. Kita sebagai manusia haruslah mampu saling mengampuni, saling berbagi kasih dan saling menstranformasi hidup yang saling memilikiÂ
sehingga dapat bersemangat untuk menjalani hidup diberbagai permasalahan.Â
Ayat 7-9. Sungguh besar kemuliaan Tuhan, keagunganNya tidak ada yangÂ
menandingi, sungguh besar dan dashyatnya kuasa Tuhan atas segala ciptaanNya. ManusiaÂ
tidak bisa lepas dari perlindungan Tuhan. Pemeliharaan Allah sungguh besar bagi manusia,Â
sehingga kuasaNya tidak bisa diselami serta dipahami oleh manusia. Tuhan mengaruniakanÂ
berkatNya bagi manusia serta menghantar manusia itu mampu menerima kemashyuranÂ
Allah. Memuji dan memuliakan Tuhan tidak ada batasnya, untuk itu, serukanlah Kuasa danÂ
perlindungan Tuhan itu didalam hidupmu supaya kita menjadi berkat kepada semua orang.Â
Pemazmur juga menyatakan bahwa Tuhan kita, mendengar doa-doa kita, oleh sebab itu mariÂ
kita serahkan hidup kita kepadaNya.Â
Gereja adalah sesungguhnya tempat kerinduan orang Kristen untuk bersekutu danÂ
perjumpaan jemaat dengan yang lain, yang didalam kita meluangkan waktu, keterbukaan hatiÂ
dan pikiran untuk menyerahkan diri kepadaNya, mendengar panggilan Tuhan sebagai dasarÂ
pengembangan Iman setiap kita berdoa kepada Tuhan. Mengingat diperkembangan zamanÂ
digital sekarang ini, masihkah ada waktu kita untuk memuji dan memuliakan Tuhan didalamÂ
hidup kita?. Apapun yang menjadi kesibukan kita, apalagi dituntutan zaman globalisasi danÂ
zaman yang canggih ini ada kebanyakan diantara kita jarang bersekutu dengan Tuhan. JustruÂ
dizaman ini perlu kita memaknai serta berusaha mencari Tuhan supaya kita jangan sampaiÂ
kehilangan Tuhan, oleh sebab itu bangunlah relasi/persekutuanmu dengan Tuhan, supayaÂ
kebahagian dan hubunganmu itu hidup bersama dengan Tuhan. Pandanglah pola pikirÂ
Pemazmur ini yang cenderung menjiwai perasaan seperti seniman yang dapat mengubahÂ
perasaan itu kesebuah yang bermakna, maka kita dapat menjawab tantangan, seperti yangÂ
kita alami dimasa-masa pemulihan. Tuhanlah yang memulihkan semuanya, Tuhanlah yangÂ
menguatkan kita untuk merusaha bangkit dari keterburukan dizaman globalisasi ini. MelaluiÂ
persekutuan dan hubungan yang kuat, pastinya kita
dapat bangkit Bersama-sama menuju kebahagian, oleh sebab itu bersorak-sorailah bersamaÂ
Tuhan. Pemazmur ini menceritakan kebesaran dan keagungan Tuhan, yaitu melalui alamÂ
ciptaanNya yang begitu indah, besar dan dashyat. Semua ciptaan Tuhan itu sungguh tidakÂ
bisa diselami manusia dari pimikiran dan pemahaman, apa yang diperbuat Tuhan atas segalaÂ
ciptaanNya. Sebagai manusia, dituntun bagi kita tidak lepas dari pemujian dan mengakui bahwa Kuasa Tuhan dan kemuliaanNya yang terus menerus harus diakui dan disaksikan danÂ
karena perbuatan dashyatNya manusia memiliki keselamatan dari Tuhan.
Bapa ibu saudara-saudari yang terkasih, dari khotbah pada siang hari ini. Apa yang dapatÂ
kita pelajari? Apa yang menjadi poin penting untuk kita pahami:
a. Allah mendengar dan menjawab doa-doa umat-Nya
Inilah muatan utama dari keseluruhan isi mazmur 65 ini yakni mensyukuri kebaikan AllahÂ
yang mau mendengar dan menjawab doa-doa umat-Nya. Ayat 3 ada kalimat-kalimat yangÂ
singkat, namun sangat bermakna yaitu "Engkau yang mendengarkan doa". Bapak ibu,Â
jawaban-jawaban Allah atas doa pemazmur ini menjadikan dia selalu mengucap syukur,Â
selalu bersuka cita, selalu hidup dalam damai sejahtera. Pada ayat 4, Allah menjawab doaÂ
permohonan umat yang berdosa dengan mengampuni dosa-dosa pelanggaran mereka. Dan diÂ
ayat 6, Allah menjawab doa-doa umatnya juga dengan Tindakan penyelamatan Allah bagiÂ
umat-Nya. Pengalaman pemazmur ini menjadi sebuah pengajaran dan teladan bagi kita diÂ
saat sekarang ini. Memuji dan mensyukuri peerbuatan Allah yang mau mendengar doa-doaÂ
kita, merupakan Tindakan yang harus kita lakukan penuh sukacita.
Sebab, sama seperti pemazmur dalam khotbah ini. Maka doa-doa kita orang percaya danÂ
yang mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan. Pasti tidak akan pernah sia-siaÂ
terutama saat kita diperhadapkan dengan pergumulan-pergumulan, dan secara khusus KetikaÂ
kita jatuh dalam dosa-dosa atau pelanggaran kepada Tuhan.Â
Bapa ibu, tentu saja, semua kita sangat merindukan agar Allah mau mendengarkan doa-doaÂ
kita, ya!. Kita semua sangat-sangat berharap akan kesediaan Allah yang mau mengabulkanÂ
doa-doa kita yang kita panjatkan. Dan dalam realitas hidup yang kita jalani, kita harus jujurÂ
mengakui bahwa doa-doa kita sudah banyak yang di kabulkan di realisasikan oleh TuhanÂ
dalam hidup kita. Meskipun juga kita harus mengakui bahwa masih banyak doa-doa,Â
kerinduan-kerinduan yang sudah kita sampaikan kepada Tuhan, juga belum dikabulkan olehÂ
Tuhan, masih banyak!!.....
Lalu bagaimana sikap kita kalau ternyata belum atau tidak berkenan mengabulkan doa-doaÂ
permohonan kit aitu? Akankah hal itu akan membuat kita bersungut-sungut, menggerutu danÂ
apalagi menghilangkan ungkapan syukur dan rasa percaya kepada Allah? Akankah sepertiÂ
itu? Semoga saja tidak!! Karena banyak alasan Tuhan masih belum mengijinkan, merealisasikan,Â
mengabulkan doa-doa kita itu. Ingatlah, Ketika doa-doa kita belum dikabulkan Allah, ituÂ
berarti bahwa Allah memang belum berkenan untuk permintaan kita itu. Allah menghendaki,Â
ada hal-hal lain yang kita perlukan, sehingga kita harus bersabar untuk jawaban Tuhan. JadiÂ
bapa ibu/ saudara-saudri.... Tetalah selalu beryukur dan percaya kepada Allah sangÂ
pendengar doa itu.ingat dan percayai sepenuhnya. Sehingga pemeliharaan Allah terjadi bagiÂ
kita umat-Nya.
b. Allah menghapus semua pelanggaran-pelanggaran kita
Bapa/ ibu dan saudara-sauadri... inilah juga yang menjadi pendorong kuat bagi pemazmurÂ
untuk mengucap syukur dan bersuka cita dalam hidupnya, karena Tuhan mau denganÂ
kasihnya, menghilangkan, menghapus semua pelanggaran-pelanggaran kita. Pada ayat 4Â
mengatakan "bahwa bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melampaui kekuatan kami,Â
engkaulah yang menghapuskannya" dan pada ayat sebelumnya mengatakan engkau yangÂ
mendengarkan doa. Dan inilah buah dari doa-doa itu, pelanggaran akan dihapus oleh-Nya.Â
Inilah yang menambah semangat, serta menyempurnakan sukacita dari pemazmur ini.Â
Pengalaman-pengalaman pemazmur ini sungguh-sungguh sangat penting dan harus kitaÂ
aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kesaksian pemazmur ini, mengajar kita agarÂ
jangan pernah memendam, membiarkan, menyimpan-nyimpan segala bentuk dosa,Â
menyimpan segala bentuk kekurangan, dan pelanggaran kita dalam hati kita, dalam pikiranÂ
kita. Semua itu akan merusak sukacita kita, merusak damai sejahtera dan menghilangkanÂ
semangat kerja kita. Dengan memendam rasa salah, memendam dosa-dosa dan pelanggaranpelanggaran kita itu, maka: hidup kita akan dipenuhi oleh rasa takut, kecemasan dan secaraÂ
fisik membuat kita semakin lemah, semakin lemah!!...Â
Dan yang lebih berbahaya adalah kita mengijinkan , membuka pintu untuk iblisÂ
menguasai dan merusak hidup kita. Di hadapan Tuhan Allah, kita harus segera memohonÂ
kepada Tuhan menyelesaikan segala dosa, segala bentuk pelanggaran kita, memohon agarÂ
Tuhan segera mengampuni segala dosa kita. Cinta kasih Allah lebih besar dari keberdosaanÂ
kita, sehingga dia bisa mengampuni kita, memulihkan keadaan kita. Agar setiap orang yangÂ
berharap kepada Tuhan mendapatkan pemeliharaan Tuhan.
c. Allah memberi kebahagiaan bagi orang-orang pilihan-NyaBapa/ibu, kebahagiaan itu adalah sederhana Yakni mencintai dan dicintai oleh Tuhan. Dan
itu dibuktikan pemazmur memiliki relasi yang baik, hubungan yang sangat dekat, yang
sangat akrab dengan Tuhan yakni berada di pelataran rumah Tuhan. Itu terlaksna dalam bait
Allah, dalam ibadah, dalam doa-doa yang kita panjatkan kepada Tuhan. Dan kebahagiaan itu
semakin sempurna Ketika Tuhan membuat kenyang dengan segala yang baik.
Oleh sebab itu bapa/ ibu marilah kita selalu bersyukur atas setiap berkat yang kita terima
dalam kehidupan kita sehari-hari. Sedikit banyaknya berkat yang kita terima, baiklah kita
tetap bersyukur dan bersuka cita didalam Tuhan. Karena kita yakin dan percaya bahwa
pemeliharaan Tuhan tidak akan pernah terhindar dari kita. Ketika kita sudah menjadi bagian
didalamnya, bagian dari umat pilihannya. Tetap beryukur dan mengandalkan Tuhan didalam
kehidupan kita...Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H