Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Andai Kata Nikita Khrushchev Berkunjung ke Likupang

23 Februari 2022   21:12 Diperbarui: 23 Februari 2022   21:22 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama Bawah Laut Pulau Gangga| Youtube: Wonderful Indonesia

Karenanya, mereka yang menonton niscaya akan memiliki kedekatan emosional dengan Likupang. Kunjungan Nikita pun akan membuat nama Likupang mendunia. Lantaran jurnalis yang meliputnya berjibun. Mereka akan menulis sesuai dengan storyonomic yang disajikan. Jadi, tiada alasan bagi Indonesia untuk memperlakukan tamu laksana raja. Siapapun dia.

Pembenahan Lainnya 

Pantai Pall Likupang| Youtube: Wonderful Indonesia
Pantai Pall Likupang| Youtube: Wonderful Indonesia
Seperti biasa, Soekarno dalam menyambut tamu tak melulu mengandalkan narasi keindahan belaka. Tapi ia juga menghadirkan sebuah sinergi antara pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, dan pelaku seni. Agenda itu bertujuan untuk menyajikan DSP Likupang sebagai tempat wisata kelas dunia. Sebagaimana wisata kelas dunia umumnya. Likupang diminta dapat menyajikan atraksi, kenyamanan, aksesibilitas, dan kerja sama.

Pertama Atraksi, ajian ini seperti yang diceritakan di atas. Sebelum menjelajahi destinasi wisata, tiap wisatawan dibekali terlebih dahulu dengan rangkaian narasi budaya, sejarah, seni, hingga keindahan terkait Likupang. Mediumnya bisa beragam. Bisa buku, majalah, atau film. Bila perlu pemerintah ikut mengembangkan bakat dan memodali sineas lokal untuk berkarya mengangkat kampungnya.

Kedua kenyamanan, pemerintah harus berani menjamin kenyamanan wisatawan. Untuk itu, masyarakat setempat segera diberikan perhatian lebih oleh pemerintah. Mereka diajak dulu melakukan studi banding dan pelatihan ke destinasi wisata kesohor lainnya. Tujuannya supaya mereka dapat belajar dari warga setempat dalam rangka memperlakukan wisatawan dengan sebaik-baiknya. Entah itu sebagai pelaku usaha atau pelaku seni. Sebaik-baik pelatihan adalah agar orang Likupang dapat berdaya.

Ketiga aksesibilitas, pemerintah harus mampu menyiapkan akses mudah menuju dari dan ke Likupang. Bila perlu dan memang perlu, segera berbenah. Jalan rusak segera diperbaiki. Akses komunikasi pun turun dikencangkan.

Keempat Kerja sama, pemerintah harus pandai berdiplomasi dengan mendatangkan "Nikita-Nikita" lainnya ke Likupang. Kedatangannya jelas membawa pengaruh besar. Kalau di era sekarang, peran Nikita ini boleh jadi serupa seorang Influencer. Atau seorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain karena kapasitas yang dimilikinya.

Kala keempatnya dilakukan secara maksimal, jangankan Nikita, para pemimpin dunia lainnya akan betah berada di Likupang. Boleh jadi kedepan para pemimpin dunia yang berkunjung tak ingin cepat-cepat ke terbang ke negara asalnya. Sebab, mereka ingin mencicipi pengalaman menjadi warga Minahasa dan mencicipi keindahan surga yang ada di bumi. Likupang, namanya.

So, Let's discover the Hidden Paradise....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun