Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Yang Tersisa dari Synchronize Fest 2019

13 Oktober 2019   22:35 Diperbarui: 23 Desember 2019   12:11 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Synchronize fest 2019/ dethazyo

Sekarang kita beralih ke musisi yang sedari orde baru, hingga kita tetap membawakan lagu-lagu yang berisikan kritikan-kritikan pedas, siapa lagi kalau bukan Iwan Fals. Iwan Fals dengan gaya khasnya berucap dengan lantas di Syncronize fest 2019, bahwa ia mengungkap harapannya kepada DPR yang baru dilantik. Ia berkata "Mudah-mudahan wakil rakyat kita enggak menyusahkan rakyat."

Bahkan Bapak Galang Rambu Anarki ini sempat menyindir pula terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lewat empat lagu yang di-medley. Lagu-lagu itu seperti 'Isi Rimba Tak ada Tempat Berpijak Lagi,' 'Serdadu', 'Tikus Tikus Kantor', dan 'Cendrawasih.'

Itulah musisi yang dalam list diri pribadi menonton, telah menyuarakan dan memberi dukungan kepada mereka yang berjuang atas ketidakadilan. Kiranya, ada yang terlewatkan, atau ada yang musisi lain yang turut bersuara, maka silahkan saja gunakan kolom komentar untuk bersuara akan hal tersebut. Sikatttt...

Gaungkan Pesan Peduli Lingkungan

Jika kita melirik acara musik yang umumnya terselenggara di bumi nusantara. Kiranya bisa dihitung jari kala benar-benar ada penyelenggara yang peduli dengan keberlangsungan lingkungan hidup secara utuh. Ya, simpelnya, penyelenggara turut pula mikirkan asas manfaat, asas kemandirian, dan asas keberlanjutan terkait lingkungan hidup.

Kabar baiknya, ketiga asas tersebut, sudah mulai diadopsi oleh penyelenggara Synchronize Fest 2019. Hal itu dibuktikan bukan cuma dengan cuma menelurkan jargon "Memanusiakan Alam Mengalamikan Manusia" saja. terlebih mereka telah masuk pada fase aksi nyata, berupa: 

Pertama, memperhatikan asas manfaat, yaitu dalam bentuk himbauan kepada seluruh penonton (yang notabene generasi muda) guna datang ke lokasi menggunakan transportasi umum hingga bersepeda menuju lokasi. Langkah ini cukup menarik, karena dengan begitu, secara tak langsung kita tak turut serta dalam menyumbang polusi bagi ibukota (Jakarta) yang udaranya makin hari makin buruk. Uppsst.

Kedua, memperhatikan asas kemandirian, yaitu dalam bentuk konsistensi penyelenggara, untuk tahun ini tak menggunakan genset atau mesing diesel sebagai daya listrik, dalam rangka mengurangi penyebab global warming (pemanasan global).

Ketiga, memperhatikan asas keberlanjutan, yups, di acara ini, memang jelas tak berbicara keuntungan semata, kerena juga memuat pesan pelestarian lingkungan bagi anak cucu kelak. Hal itu berupa himbauan untuk membawa botol minuman atau tumblr dari rumah, dan mereka turut menyediakan fasilitas pengisian ulang bagi penonton yang kehausan. Langkah ini, patut diapresiasi, karena bisa meminimalisir penggunaan botol plastik sekali pakai.

Intinya, kalau mau minum kagak perlu beli. Tinggal buka keran, isi penuh, dan minum-lah dengan riang gembira sembari menikmati lagu demi lagu dari band idola.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun