Dan ta da.. penelusuran Eric-pun senada dengan apa yang diri pribadi ungkapkan. Menurutnya para syaman percaya mereka dapat terhubung dan berkomunikasi dengan ruh binatang. Maka dari itu "Syaman adalah perantara, pengembara, yang menjelajahi konsep tatanan tak terlihat. Hlm 379"
Meski begitu, secara akal sehat, Syamanisme ini sesungguhnya bukan-lah suatu aliran kepercayaan. Terlebih mereka hanya menyerupai praktik spiritual, dan metodologi semata. Karena jelas mereka bukan dewa atau ruh, karena mereka hanya memiliki kemampuan berkomunikasi ke dunia lain saja.
Lantas bagaimana dengan aliran kepercayaan lainnya? Rasanya kurang elok jika dibahas seluruhnya, apalagi sisanya adalah agama mayoritas yang sedikit banyak, beberapa bagiannya sudah dan telah diketahui khalayak secara luas (alasan biar penasaran hehehee).
Kembali lagi ke bukunya, menurut pengamatan, Secara keseluruhan sangat baik, bahkan bila perlu diri pribadi sungguh berterima kasih kepada Eric Weiner yang telah melakukan perjalanan yang mengispirasi. Sehingga kita menjadi tahu, sedikit paham, dan sedikit mengerti akan adanya ragam agama, selain agama mayoritas seperti Buddha, Kristen, Islam, & Hindu.
Dalam agama saya sendiri, Eric sudah menuliskan perjalanannya berjumpa dengan sufisme (salah satu aliran di Islam) diawal-awal buku. Perjalan tersebut membuatnya memahami salah satu inti dari islam, melalui yang diungkap oleh Rumi seperti "Tutuplah pintu telinga dan matamu, dan lihatlah ke dalam. Jangan lakukan apapun, hanya menyerah, dan kami menyebutnya islam, berserah diri."
Maka jelas, rasa bangga kemudian hadir dalam diri, yang karena membaca bukunya ini, rasa cinta akan Islam malah semakin menjadi-jadi berkatnya. Hal itu seperti menikmati salah satu dialog dalam film La Dolce Vita karya Fellini: "Dia yang mencari tuhan, menemukan-NYA di tempat yang diinginkannya." Semangatt...Â
 Detail
Judul Buku: The Geography of Faith
Penulis: Eric Weiner
Terbit & Cetakan: Cetakan ke-2, Maret 2017
Penerbit: Qanita (PT. Mizan Pustaka)
Jumlah Halaman: 497
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H