Akhirnya mereka sepakat, aktivitas pun kembali seperti sedia kala. Beribadah bersama, sahur bersama, dan sekali waktu turut berbuka puasa bersama. Sebelumnya, keduanya sungguh kaku karena menganggap tak ada gunanya lagi komunikasi, kini berbanding terbalik. Justru karena komunikasi saat Ramadan, mereka menjadi dekat kembali, tak ayal hubungan pun kembali hangat. Itu semua karena mereka telah berjanji bahwa tepat selama Ramadan, tak boleh ada pokok bahasan yang mengarah ke amarah, sehingga yang tersisa hanya topik-topik berisi kerinduan.
Tak ada permusuhan, tak ada adu mulut, dan tak ada saling menjelekkan. Begitulah kiranya kisah Nanda dan Chris yang tengah bergulat dengan peperangan melawan emosi. Puncaknya, saat lebaran tiba, rasa haru bercampur sedih melingkupi keduanya, sembari saling meminta maaf satu sama lain.
Efeknya, hubungan mereka terus berlanjut, serta janji sehidup semati benar-benar menjadi pegangan mereka untuk hari-hari ke depan. mereka pun sadar, bahwa tak ada gunanya mencari pembenaran diri di dunia ini, karena yang mereka butuhkan ialah jeda, dan jeda itu bernama Bulan Ramadan. Semangatt...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H