Otak pun bertanya-tanya, berbekal rasa skeptis yang meninggi, tetua adat menjadi sasaran lontaran pertanyaan-pertanyaan. Terutama terkait percikan Air dua fokus tadi. "air adalah elemen yang melambangkan sebuah kehidupan, dan terkait percikan yang diarahkan langsung ke kepala dan hati itu dimaksudkan untuk membersihkan semua pikiran jahat yang ada di otak ketika masuk ke dalam desa kami serta percikkan ke hati memiliki filosofi untuk membersihkan hati dan jiwa agar dikehidupan yang akan datang bisa menjadi manusia yang berguna kelak."
Pertanyaan tersebut belum terjawab, Kami langsung dibawah ke halaman rumah milik salah satu warga disana. Terlihat warga Doka telah duduk bersilah beralaskan daun pandan yang dianyam. Secara khusus kursi dan meja disiapkan untuk Kami, yang diatasnya terdapat ubi nuabosi serta pisang kapok sebagai menu utama.
Sebagai menu pembuka, Kami diminta untuk mencoba mengunyah siri pinang. Bagi diri pribadi yang lahir di seberang pulau Flores, yaitu Pulau Sumbawa. Sirih pinang jelaslah bukan hal yang spesial.
Namun, ketika Kami ditawari minuman tradisional yang disebut sofi, barulah terasa special. Kadar alkohol yang begitu kuat, karena diracik dengan alami serta dicampur dengan ramuan ala lelulur mereka jelas menjadikan Sofi buatan warga Doka begitu menarik untuk dicicipi. Beralasan ingin mendalami budaya dan ingin mendokumentasikan kekayaan yang ada di Desa Doka, satu gelas kecil sofi sudah cukup. Sisanya Kami minta dibungkus saja.
Walau telah dilanda kepuasan, tenyata, masih saja ada yang harus dicoba yaitu Rokok yang terbuat dari tembakau tradisional, dengan dibalut kelebot jagung. Sontak tangan langsung mengubek-ubek kantung celana guna mencari korek api, tetapi pak Claytus menahan dan berujar. "Tunggu dulu, apinya harus api yang dibuat alami." Lalu seorang bapak-bapak muncul membawa dua bambu dan menggosoknya.
Dalam pikiran kami, tak pernah ada orang yang bisa membuat api dari potongan bambu. tak butuh waktu lama asap mulai mengepul, segera bapak-bapak tersebut mengambil serabut kelapa agar api menyala dan dapat membakar tembakau yang terselip dijemari. Setelah Kami dipersilahkan menyantap menu utama, sebelum nantinya menikmati kejutan demi kejutan yang disiapkan oleh masyarakat Doka.
Menggali Makna Kehidupan
Disini rasanya tak ada garis pembatas antara tua dan muda, karena tiap orang berhak memulai obrolan kecil hingga obrolan besar dengan tema apa saja. Moment itulah yang semakin memperhangat suasana berbagi dan menginspirasi dikalangan mereka.
Tanpa sadar, Kami pun jadi ikut-ikutan dalam hangatnya obrolan. Kala itu obrolan kami mengarah untuk menggali lebih jauh akan makna kehidupan mulai dari aktivitas sehari-hari, ragam budaya, hingga upacara keagamaan.