Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kikuo Ibe, Sosok Dibalik Lahirnya Jam Tangan Paling Tangguh Sedunia

14 Desember 2017   21:08 Diperbarui: 14 Desember 2017   21:11 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kikuo Ibe dan inovator muda lainnya/ dethazyo

Tenarnya sebuah kreasi tentu tak lepas dari penemunya, bahkan seberapa terkenal sebuah kreasi akan berbanding lurus dengan ketenaran penemunya.

Itulah yang dapat saya cerna kala berkesempatan bertemu dengan seseorang yang dianggap genius, penuh semangat dan pantang menyerah dalam menciptakan kreasi. Beliau adalah Kikuo Ibe atau yang sekarang dikenal dengan "Father of G-SHOCK." Bapak dari sebuah jam tangan yang dikenal tangguh karena telah teruji di segala medan, baik langit, udara dan juga lautan.

Kiranya pada 35 tahun yang lalu, atau lebih tepatnya pada tahun 1981, tekad Ibe-San (sapaan akrabnya) membuat sebuah jam tangan tahan banting dimulai.  Saya pun sempat mendengar ceritanya dahulu, tetapi saya lebih memilih untuk sedikit mengutip pernyataan beliau saat berjumpa di acara 'G-SHOCK: Pacu Inovasi dan Berbagi Semangat Pantang Menyerah bersama Para Inovator Muda Indonesia,' di Decanter Wine and Food, Kuningan, Jakarta (7/12). Beliau mengungkap 'saya bertekad membuat jam tangan yang kuat dan tahan banting secara tak sengaja memecahkan jam tangan hadiah dari ayah saya.'

Lengkapnya, Beliau adalah seorang pengembang jam tangan Casio yang dengan tak sengaja menjatuhkan jam tangan yang diterima dari orang tuanya setelah lulus masuk SMA. Moment magisnya, jam tangan tersebut rusak, hingga membuat dirinya dihantui sedikit rasa bersalah akan tidak kesengajaan tersebut. Atas dasar itu, agar setiap ayah di dunia ini tak kecewa kala memberi hadiah jam tangan kepada anaknya, maka ia langsung bertekad memulai mimpinya membuat jam tangan baru yang tak akan rusak meski terjatuh.

Jangan berharap pada percobaan pertama langsung berhasil, justru di awal-awal 'kata' kegagalan yang memenuhi kamus hidupnya. Meski begitu, Ibe tak menyerah, Ia mencoba lagi dan lagi. Bahkan sampai mencapai 200 prototipe jam, dan barulah Model pertama dari G-SHOCK dilahirkan dengan seri DW-5000C yang diluncurkan ke khalayak pada tahun 1983.

koleksi terbaru dari G-SHOCK/ dethazyo
koleksi terbaru dari G-SHOCK/ dethazyo
seri BABY_G/ dethazyo
seri BABY_G/ dethazyo
(kiri) seri termahal dan (kanan) seri termurah/ dethazyo
(kiri) seri termahal dan (kanan) seri termurah/ dethazyo
"Tekad tersebut (membuat jam tangan tahan banting) yang memicu saya bereksperimen selama dua tahun penuh, dengan 200 prototipe, dan akhirnya menghasilkan inovasi desain Hollow Case; berikut bantalan pengaman sebagai pelindung menyeluruh; yang semuanya merupakan bagian penting dari ketangguhan G-SHOCK" kenang Ibe San dengan bahagia.

Atas semangat dari Ibe-San saya pun langsung teringat suatu sosok yang pantang menyerah dan sama sekali tak mau disebut gagal. Siapa lagi kalau bukan Thomas Alva Edison, yang terkenal karena menemukan lampu pijar setelah melakukan 9.955 percobaan pada tahun 1879. Bahkan ia sendiri enggan menyebut hal tersebut gagal. Sampai-sampai bantahannya menjadi kutipan favorit dari banyak orang "Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak bekerja."

Semangat yang sama sungguh terlihat dari sosok Kikuo Ibe, karena sangking semangatnya, jam tangan yang Ia ciptakan justru tenar lebih dulu di Amerika Serikat dalam kurun waktu 1984 -- 1990. Semua dimulai dari iklan G-SHOCK yang menampilkan seorang pemain hoki es memukul G-Shock DW-5200 sebagai ganti karet hoki (puck). Walhasil, G-Shock menjadi pembicaraan di seantero negeri paman san. Berawal dari iklan, kemudian hingga dikenal dari mulut ke mulut, kebanyakan bukan untuk memberi pujaan, terlebih ingin membuktikan apakah jam tersebut benar-benar tangguh.

Kikuo Ibe dan inovator muda lainnya/ dethazyo
Kikuo Ibe dan inovator muda lainnya/ dethazyo
diri pribadi dan kikuo ibe/ dethazyo
diri pribadi dan kikuo ibe/ dethazyo
Hingga akhirnya sebuah program TV populer sampai-sampai mengulang skenario di iklan tersebut guna mencari bukti apa jam tersebut benar-benar sekuat yang di iklan. Ta da, sejak saat itu pula G-SHOCK langsung merebut hati masyarakat Amerika Serikat, terutama orang-orang yang menyukai olahraga luar ruang, pemadam kebakaran, petugas polisi dan lainnya.

Uniknya, malah di Jepang sendiri jam tangan G-SHOCK mulai diminati pada tahun 1990, kala itu malah  ada yang menganggap jam tangan G-SHOCK berasal dari Amerika Serikat. Padahal, penemu sekaligus pembuatnya adalah orang Jepang, bekerja di perusahaan Jepang dan menyukai kendo (olahraga tradisional Jepang yang memuat semangat pantang menyerah).

olahraga beladiri kendo/ dethazyo
olahraga beladiri kendo/ dethazyo
Walau kini G-SHOCK telah terkenal di senatero dunia dalam kurun waktu 35 tahun dan berbagai model dari G-SHOCK sudah merebut hati para penggemar setianya, hingga G-SHOCK mendapat label jam terkuat didunia (sampai diiklannya King-Kong saja menguji ketangguhannya hehehe). Tetap saja, tekad pantang menyerah dari Ibe-San untuk terus berinovasi lebih besar lagi, terus digelorakan hingga saat ini.

diskusi sejenak/ dethazyo
diskusi sejenak/ dethazyo
(kiri) Tyovan Ari Widagdo, founder Bahaso.com (kanan) Irzan Raditya, Co Founder Kata.ai/ dethazyo
(kiri) Tyovan Ari Widagdo, founder Bahaso.com (kanan) Irzan Raditya, Co Founder Kata.ai/ dethazyo
The Queen Of The Show, Maudy Ayunda, Co Founder #KejarMimpi/ dethazyo
The Queen Of The Show, Maudy Ayunda, Co Founder #KejarMimpi/ dethazyo
Hal itu terbukti dari diundangnya para inovator muda Indonesia pada acaranya, yang antara lain Irzan Raditya, Co Founder Kata.ai (Platform Chatbot pertama di Indonesia), Tyovan Ari Widagdo, Founder Bahaso.com (Platform online untuk belajar bahasa asing), serta Maudy Ayunda, artis muda berbakat yang juga Co Founder dari #KejarMimpi (gerakan sosial yang percaya akan kekuatan mimpi seperti Kikuo Ibe). Mereka turut dihadirkan untuk mendorong semangat yang sama, yaitu pantang menyerah dalam berinovasi.

'Never Give Up, Never Give Up, Never Give Up' -- Kikuo Ibe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun