Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Meet and Trip Derawan, Disini Kita Berjumpa

6 Juni 2016   03:02 Diperbarui: 6 Juni 2016   03:27 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Euphoria Kebahagiaan layaknya Charlie Bucket, seorang tokoh utama dalam film rekaan Tim Burton, Charlie and The Chocolate Factory (2005), yang berhasil mendapatkan golden tiket terakhir, untuk mengunjungi pabrik coklat besar milik Willy Wonka yang penuh dengan kesan misterius. Perasaan yang sama juga dialami oleh diri pribadi ketika mengetahui diri menjadi salah satu orang yang beruntung dapat menjelajahi Pulau Derawan secara gratis.

Pengalaman mengunjungi salah satu pulau yang berada dalam gugusan kecil kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, tentu bukan kali pertama. Diri pribadi telah banyak mengeksplorasi sebagian kecil gugusan pada pertengahan tahun 2014. Bermodal impian sederhana yang terucap dikala akhir penjelajahan, atas campur tangan tuhan, kaki kembali lagi menjejakkan langkah di kepulauan yang menaungi Pulau Derawan, Sangalaki, Maratua, Kakaban dan lainnya.

kali pertama mengunjungi derawan/ teknobolang
kali pertama mengunjungi derawan/ teknobolang
Perasaan bercampur aduk saat pesawat yang ditumpangi segera tinggal landas dari ibu kota menuju Berau. Walau hanya transit sebentar di Balikpapan, tetap saja rasa penasaran mendominasi dibanding rasa lelah. Selepas mendarat di Bandara Kalimaru, bandara kebanggaan Kabupaten Berau. Sebuah pesan singkat dari empunya tur @derawanfisheries & @indonesia_paradise, memberi pengarahan untuk menuju rumah dinas Bupati Berau, guna santap siang sembari diisi dengansharing singkat.

Tiba di bandara sepingan, balikpapan/ wowadit
Tiba di bandara sepingan, balikpapan/ wowadit
Taxi-pun menjadi moda transfortasi yang dipilih, dari bandara menuju lokasi, ingatan langsung memainkan perannya mengingat kembali perjalanan terdahulu. Beruntung jalanan disana tak mengenal kata macet layaknya ibu kota yang jalanannya tak pernah tertidur.

di dermaga derawan/ dethazyo
di dermaga derawan/ dethazyo
Sebelum mengulas lebih jauh terkait keindahan yang di kandung oleh Kepulauan Derawan, beberapa perjumpaan menarik mengisi awalan dari Meet and Trip kali ini. Meski perjumpaan selalu dihantui oleh perpisahan, namun tak selamanya begitu, ini hanya awalan dari hal menarik lainnya,Beberapa diantara bisa dilihat dibawah ini.

Berjumpa (Kembali) Empunya Derawan Fisheries

mas harry, pemilik derawan fisheries/ dethazyo
mas harry, pemilik derawan fisheries/ dethazyo
Sedikit bercakap-cakap dan bertemu teman baru menjadi bumbu yang menarik, hampir tak ada muka yang begitu familiar diingatan, semua baru hingga satu sosok tiba-tiba muncul, Berperawakan sederhana khas suku Bajau walau dari generasi 4, raut wajah yang selalu melukiskan senyuman, serta kulit hitam eksotis a la masyarakat pesisir. Tak butuh waktu lama untuk mengenal sosok tersebut, ialah Harry Gunawan atau yang akrab disapa Apau.

Beliau merupakan pemilik dari Derawan Fisheries (cottages), namun perkenalan awal pada tahun 2014, saat pertama kali mengunjungi Derawan membawakan kesan yang berbeda, label beliau sebagai seorang boss yang tak mau turun langsung memberi pelayanan pada pelancong, nyaris tak ada. Yang ada justru diri pribadi menganggap beliau sebagai seorang teman, sahabat, hingga saudara sendiri.

Sumbangsih beliau dalam memajukan pariwisata Kabupaten Berau patut diacungi jempol, tak semata-mata seseorang dengan business-minded belaka. Lebih dari itu, pengalaman banyak berbicara terkait kebaikkan hatinya. Ialah yang melakukan promosi, mengundang orang hingga mencari spot-spot wisata terbaru.

Semasa awal ke Derawan suatu kondisi yang tak diinginkan datang menghampiri, berupa kesulitan memperoleh bahan bakar minyak (BBM), kondisi tersebut memang sering terjadi, dan pastinya membuat rencana yang disusun akhirnya tak mampu direalisasi. Menambah waktu menginap hingga BBM tersedia kembali menjadi opsi terakhir, keputusan tersebut membuat diri pribadi yang membawa modal pas-pas-an dilanda kebingungan. Beruntung, Apau memahami kondisi tersebut dan Ia pun langsung bergerak mencari bahan bakar yang masih tersisa dieceran hingga keesokan hari rencana awal penjelajahan bisa dilangsungkan. Ia pun tak segan-segan memberikan potongan harga yang sangat miring untuk penginapannya demi memuaskan semua orang yang telah menggunakan jasanya.

Berjumpa Dengan Orang Nomor 1 Berau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun