[caption caption="salah seorang wisatawan di kelimutu/ detha & sofyan"]
Batu besar tersebut diatasnya terdapat beragam sesajen berupa hati ayam, nasi putih, sirih, kapur sirih dan arak (tuak). Ternyata disitu biasanya diadakan tradisi oleh masyarakat setempat bernama Patika, dimana setiap awal dan akhir tahun mereka berbagi rejeki atau semacam persembahan yang diperuntukkan untuk sang panjaga pintu kelimutu. Konde Ratu, itulah yang masyarakat setempat percaya sebagai pelindung sekaligus pengadil atau hakim.
Konde ratu dipercaya sebagai pengadil bukan tanpa alasan, karena dalam kepercayaan masyarakat Ende Lio, Konde ratu dianggap yang paling adil dalam menentukkan roh-roh atau jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal ditempatkan di danau masing-masing sesuai perbuatan selama masih hidup.
Kami pun semakin penasaran dan melemparkan pertanyaan kepada guide kami, sementara di danau tersebut memiliki 3 warna yang seperti kita ketahui berwarna hijau tua, Hijau muda, dan berwarna coklat tua. Lalu jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal di tempatkan dimana dan kriterianya seperti apa?
Guide kami pun memberikan jawaban. Danau yang berwarna coklat tua diperuntukkan bagi orang yang memiliki dosa terberat semasa hidupnya, kalau yang light green atau hijau muda untuk orang yang tak memiliki banyak dosa. Serta yang berwarna hijau tua dipersembahkan untuk roh-roh yang semasa hidupnya dosa dan kebaikkannya hampir sama dengan kata lain seimbang.
Wah perjalanan kami seakan penuh dengan misteri, tapi bagus juga untuk refleksi bahwa surga dan neraka itu ada. Karena sejatinya kita diciptakan sebagai manusia tak ada yang abadi. Seperti kutipan arab yang masih dipegang sebagai pedoman hidup. Man jadda wajadda, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka hasil yang akan didapat akan baik, namun sebaliknya, bila didunia banyak kesalahan maka akan hukuman nanti setelah ia meninggal.
[caption caption="monyet di kelimutu/ detha & sofyan"]
[caption caption="bersantai sejenak/ dethazyo"]
@dethazyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H