Dia adalah kekasihku, Aku mencintainya
Tempatku mengadu ketika bibir terbungkam
Tempatku bercerita ketika manusia tidak paham
Tuhan, Semesta Alam ..
Mengurai kisah, bersama ciptaan-Nya yang Maha Agung;
Gunung
Sejenak langkahku terhenti,
Memandang awan menemani Sang Langit
Menatap gagah tegap rupawan Sang Gunung
Menyeka halusnya debu dan embun
Alunan merdu suara burung dan serangga saling bersahutan
Menyambut riang Sang Pengembara datang
Apa yang keluar dari bibirmu ketika kau berbicara dengannya ?
Apa yang masuk dalam benakmu ketika kau merenung dihadapannya ?
Apa yang masuk dalam telingamu ketika kau mendengarnya ?
"Jagalah kami, Selamatkan Bumi .."
 ..... Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menentukan bahwa 11 Desember adalah peringatan hari Gunung Internasional, ditujukan untuk mengingatkan kita pada kesadaran tentang peran pegunungan yang sangat penting dalam keseimbangan kehidupan. Dari pegunungan, menciptakan hutan yang lebat dan kualitas udara yang sehat; daerah pegunungan dapat menampung 60-80% air tawar dunia, oksigen dan menjadi Rumah bagi sebagian makhluk bumi. Ketika keselamatan dan keamanan gunung terjaga kelestariannya, maka keseimbangan alam serta flora dan fauna dapat berkembang dengan kualitas yang baik. Sehingga kita dan anak-cucu dapat menikmati karya Semesta yang tetap alami. Air adalah komponen utama dalam kehidupan, air dapat membantu tubuh manusia bertahan hidup tanpa makan. Ketika banyak daerah dilanda kesulitan mendapatkan air bersih, maka air dari pegunungan dunia mampu membantu daerah-daerah yang terdampak krisis air bersih. Hutan dapat membersihkan udara yang kotor dan beracun akibat dari limbah Industri, sehingga manusia dan makhuk hidup lainnya tetap dalam keadaan sehat. Namun semakin hari keadaan gunung semakin terancam, karena perubahan iklim dan keserakahan manusia. Perubahan iklim, degradasi tanah, eksploitasi yang berlebihan dapat menyebabkan bencana alam.
Sekali lagi aku melihat masalalu
Setiap perjalanan yang telah ku tempuh
Gunung Lawu; Gunung Prau
Gunung Semeru; Gunung Merbabu
Gunung Agung; Gunung Arjuno
Mereka menjadi Saksi;
Segala rasa gelisah dan gundah
Segala amarah dan air mata
Segala bisu dan tawa
Segala canda dan rintihan
Segala hal yang tidak pernah di dengar manusia
Terimakasih telah menjadi sahabat baik dalam hidupku
Terimakasih telah menjadi Taman Eden untukku
Terimakasih telah menjadi tempatku bersandar dengan peluk Kasihmu
Dulu mendaki gunung masih sepi, sekarang ramai sekali. Bagi saya, gunung bukan tempat bercanda belaka; melainkan tempat bermeditasi
Sebagai pendaki lawas, saya titipkan pesan; Jangan hanya jadi penikmat, namun jadilah bermanfaat. Jangan hanya latah demi feed Instagram yang indah, namun jadilah latah dalam menjaga kelestarian yang indah. Mari kita sejenak mendengarkan Mereka. Melestarikan Alam, Menjaga Keseimbangan Alam; adalah Tugas Manusia.
"ketika kau sudah mencintai Semua hal yang diciptakan dan ditakdirkan Tuhan; kau tidak akan pernah merasa kesepian meski langkahmu sendirian. Dan, tidak akan pernah terasa menyakitkan meski berbagai sisi mencoba untuk menjatuhkan.." Lawu, 15 April 2012
11 Desember 2020; Selamat Hari Gunung Internasional !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H