Mohon tunggu...
Desy Nur Chalimah
Desy Nur Chalimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Saya adalah seorang mahasiswi yang mempunyai hobi menyanyi dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menavigasi Era Digital: Pemanfaatan Teknologi dalam Layanan Bimbingan dan Konseling

30 Mei 2024   21:49 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:48 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri diolah dengan Canva.com

Dikutip dari Fitri, Maftuhah, Hapni, & Dasril dalam jurnalnya, terdapat beberapa tantangan dalam manajemen layanan bimbingan dan konseling di era digital yaitu:

  • Keamanan dan Privasi Klien

Menjaga keamanan data klien menjadi salah satu tantangan utama dalam layanan bimbingan dan konseling secara online. Selama proses bimbingan dan konseling, klien sering berbagi informasi yang sangat pribadi dan sensitif mengenai   kehidupan mereka. Oleh karena itu, penyedia layanan harus memastikan data tersebut disimpan dengan aman dan dilindungi dari akses yang tidak sah.

Dikutip dari Fitri, Maftuhah, Hapni,  & Dasril dalam jurnal Kiswantoro, menyebutkan bahwa untuk melindungi data klien dalam layanan bimbingan dan konseling di era digital, diperlukan penerapan langkah-langkah keamanan seperti enkripsi data, penggunaan kata sandi yang kuat, dan perlindungan dari serangan siber. Langkah-langkah ini adalah tantangan yang harus dihadapi dan diatasi demi menjaga profesionalisme dalam bidang bimbingan dan konseling.

  • Kesulitan dalam Membangun Interpersonal

Membangun hubungan interpersonal dalam layanan bimbingan dan konseling di era digital dapat menjadi tantangan apabila kurangnya interaksi fisik antara konselor dan klien. Dalam setting virtual, konselor dan klien tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi melalui sentuhan fisik atau membaca bahasa tubuh secara langsung, seperti yang bisa dilakukan dalam pertemuan tatap muka.

Untuk menghadapi tantangan dalam manajemen layanan bimbingan dan konseling di era digital, perlu diambil pendekatan yang inovatif dan adaptif. Konselor harus memiliki keterampilan teknologi yang cukup untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan klien melalui platform digital. Selain itu, konselor harus memahami pentingnya membangun hubungan interpersonal yang kuat melalui komunikasi yang efektif dan penuh empati, meskipun interaksi dilakukan secara virtual.

  • Peningkatan Terhadap Peran Konselor

Untuk menghadapi tantangan ini, konselor perlu harus mengembangkan diri dan harus mengikuti perkembangan teknologi terkini. Mereka harus menguasai pengetahuan dan keterampilan baru dalam penggunaan teknologi digital, serta memahami implikasi etika dan hukum yang berkaitan dengan praktik bimbingan dan konseling di era digital.

Selain itu, konselor harus aktif berpartisipasi dalam program pelatihan dan pengembangan profesional yang berguna untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola layanan bimbingan dan konseling di era digital, seperti pelatihan dalam penggunaan teknologi digital, pemahaman tentang masalah keamanan dan privasi, serta penerapan praktik terbaik dalam bimbingan dan konseling online. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa konselor tetap kompeten dan efektif dalam memberikan layanan kepada klien mereka di lingkungan yang terus berkembang ini.

Terdapat pula peluang dalam manajemen layanan bimbingan dan koseling di era digital, yaitu:

  • Aksebilitas Yang Lebih Luas

Dengan kemajuan teknologi digital, konselor memiliki kesempatan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling melalui berbagai platform online. Ini memungkinkan klien dari berbagai tempat untuk mengakses layanan tersebut tanpa terbatas oleh lokasi tempat tinggalnya.

Selain itu, dengan kemajuan teknologi, ketersediaan akses yang lebih luas juga membuka peluang untuk variasi layanan yang lebih beragam dan pendekatan yang lebih beraneka ragam dalam bimbingan dan konseling. Berkat perkembangan teknologi seperti konferensi video, obrolan daring, atau aplikasi seluler, konselor dapat menyediakan layanan yang lebih interaktif dan personal kepada klien.

Teknologi digital membuka pintu bagi pengembangan metode bimbingan dan konseling yang lebih inovatif. Contohnya, aplikasi mobile atau platform online dapat memberikan bantuan dan informasi kepada klien secara instan ketika menghadapi situasi yang memerlukan bimbingan atau dukungan.

  • Kolaborasi dan Konsultasi Antar Konselor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun