Mohon tunggu...
Desy Nur Chalimah
Desy Nur Chalimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Saya adalah seorang mahasiswi yang mempunyai hobi menyanyi dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menavigasi Era Digital: Pemanfaatan Teknologi dalam Layanan Bimbingan dan Konseling

30 Mei 2024   20:03 Diperbarui: 30 Mei 2024   21:27 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri diolah dengan Canva.com

Oleh karena itu, penyelenggaraan konseling online dengan memanfaatkan teknologi dan komunikasi membawa banyak manfaat bagi kelangsungan layanan bimbingan dan konseling yang efektif, memberikan fleksibilitas lebih, dan memenuhi kebutuhan masyarakat di era digital.

Dikutip dari Rimayati dalam jurnal Handika dan Marjo, manfaat Teknologi Informasi bagi konselor BK dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling adalah:

  • Konselor akan lebih terlatih dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.
  • Konselor sebagai pendidik menjadi lebih perhatian dan tanggap terhadap perubahan zaman, terutama dalam beradaptasi dengan pemanfaatan teknologi dan informasi.
  • Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling, konselor akan lebih mahir memanfaatkan teknologi dan media informasi.
  • Menjadi katalisator bagi konselor untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam memanfaatkan berbagai teknologi yang relevan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling.
  • Konselor semakin mudah melakukan asesmen dengan bantuan teknologi

Dengan bantuan teknologi, konselor dapat bertemu dengan konseli meskipun dalam keadaan terbatas secara fisik, jarak geografis yang jauh. Selain itu, sesi konseling online juga dapat membantu klien yang merasa malu ketika mengungkapkan masalahnya secara langsung kepada konselor, sehingga klien akan merasa lebih aman dan nyaman dalam berbagi masalah pribadinya. Menurut Ifdil dikutip dalam jurnal Attika & Sukardi, menyebutkan beberapa media yang dapat digunakan, antara lain:

  • Situs Web

Untuk melakukan sesi konseling online, guru/konselor BK menyediakan alamat website yang digunakan sebagai alamat praktik konseling online. Sebelum proses konseling dimulai, klien terlebih dahulu akan mengunjungi website yang disediakan oleh konselor. Situs web ini berisi informasi mengenai konselor, jadwal konseling, formulir pendaftaran, dan instruksi untuk memulai sesi konseling.

  • Telepon Genggam

Panggilan telepon menjadi salah satu metode alternatif dalam melakukan konseling online. Konselor dan klien dapat dengan mudah terhubung melalui panggilan telepon untuk memulai proses konseling. Cara ini sangat berguna bagi klien yang mungkin merasa malu untuk mengungkapkan masalahnya secara langsung kepada konselor, sehinnga klien lebih nyaman berbicara secara verbal tanpa tatap muka. Selama sesi telepon, konseli diharapkan mengutarakan masalahnya dengan jelas, sementara konselor mendengarkan dengan seksama apa yang diungkapkan klien melalui telepon/ponsel.

  • Mengirim Email

Email dapat menjadi salah satu bentuk konseling online, yang memungkinkan pesan teks dikirim dan diterima secara elektronik dengan menggunakan media telepon seluler atau komputer.

  • Obrolan, Pesan Instan, dan Jejaring Sosial

Obrolan adalah suatu bentuk komunikasi melalui baris teks pendek yang diketik. Percakapan ini juga bisa dilakukan dengan berinteraksi satu sama lain melalui teks, serta suara dan video. Misalnya, konselor dan klien dapat berkomunikasi melalui pesan langsung atau obrolan grup di platform seperti WhatsApp, Facebook Messenger, atau Telegram.

  • Konferensi Video atau Pertemuan Tatap Muka

Menggunakan video, memanfaatkan media lain seperti telepon atau media lainnya digunakan untuk mentransfer data video. Misalnya melalui platform seperti Zoom atau Google Meet, klien dan konselor dapat melihat dan berbicara satu sama lain secara langsung, meskipun berada di lokasi yang berbeda. Hal ini memungkinkan konselor dapat mengamati ekspresi wajah serta bahasa tubuh klien, yang dapat menjadi elemen penting dalam proses konseling.

Dikutip dari Budianto dalam bukunya, setiap layanan konseling mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu pula dengan e-konseling atau cybercounseling. Berikut ini diuraikan kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan

Adapun kelebihan dari e-konseling atau cybercounseling adalah sebagai berikut:

  • Konseli yang pemalu datang konselor untuk meminta bantuan secara langsung dapat mengikuti konseling kelompok online secara sukarela setuju dan tanpa ada tekanan dari konselor. Ini menciptakan lingkungan yang nyaman bagi klien merasa dalam berkomunikasi dan berbagi pengalaman mereka.
  • Konselor dapat menjangkau klien secara lebih luas. Dengan adanya platform digital ini, dapat membantu konselor dalam mencapai klien di berbagai lokasi geografis tanpa terbatas oleh batasan fisik atau jarak. Hal ini memungkinkan akses yang lebih luas bagi individu yang membutuhkan bantuan konseling, terlepas dari lokasi mereka.
  • Konselor dan klien dapat melakukan sesi konseling kapan saja dan dimana saja berdasarkan kesepakatan bersama. Hal ini sangat menguntungkan bagi individu (klien) yang memiliki jadwal yang padat atau kesulitan dalam mengakses konseling secara langsung. Fleksibilitas ini memungkinkan adanya penyesuaian yang lebih baik dengan kebutuhan dan preferensi klien.
  • Salah satu kelebihan signifikan dari e-konseling adalah bahwa sebagian besar klien merasa lebih mudah dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka tanpa adanya isyarat verbal dan fisik. Melalui platform digital ini, klien akan merasa lebih aman untuk berbicara mengenai masalah mereka tanpa perlu khawatir tentang reaksi konselor atau ketidaknyamanan secara langsung.
  • Dengan kelebihan ini, konselor harus memiliki keterampilan teoretis dan praktis agar dapat melakukan konseling siber secara efektif. Ini mencakup pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip konseling online, kemampuan untuk mengelola sesi konseling secara virtual, dan kemampuan untuk membangun hubungan terapeutik melalui media digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun