Mohon tunggu...
Desy Kurnia Sari
Desy Kurnia Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang mengangkat isu pinjaman online

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pinjol, Untung Apa Buntung?

16 November 2023   06:45 Diperbarui: 16 November 2023   22:01 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi salah satu dampak dari globalisasi pada zaman sekarang. Kemudahan dalam mengakses segala hal membuat masyarakat sangat bergantung dan tidak dapat terlepas dari teknologi digital. Era digital yang terus berkembang membuat tren keuangan berubah dalam kurun waktu yang cepat. Hal ini membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses layanan keuangan berbasis teknologi.

Maraknya pinjaman online alias pinjol di beberapa tahun terakhir dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya kemudahan dalam traksaksi atau akses kepada sumber dana permodalan, proses yang cepat dibanding bank.

Jawa Barat menduduki peringkat pertama yang warganya punya utang terbanyak ke pinjaman online alias pinjol. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah pinjaman warga Jawa Barat ke pinjol mencapai Rp 13,8 triliun.

Mahasiswa Akuntansi Telkom University pada hari Kamis, 12 Oktober 2023 melakukan survei pada masyarakat Sukapura, Bandung terkait pinjaman online

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada hari Kamis, 12 Oktober 2023, rata-rata masyarakat Sukapura yang  terlibat dalam pinjol sekitar berumur 18 - 50 tahun dengan pekerjaan wirausaha dengan jenis kelamin laki-laki dan sudah berkeluarga

Faktor utama yang menjadikan mereka alasan untuk melakukan pinjol berdasarkan hasil survei adalah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Namun ada seorang narasumber yang melakukan pinjol karena rasa penasaran

Pertama-tama, pada tahun 2021 narasumber ini memutuskan untuk mencoba Pinjol karna rasa penasarannya. Proses pendaftaran dimulai dengan mengunduh aplikasi Pinjol ilegal melalui website dan memberikan akses ke berbagai informasi pribadi, bahkan hingga foto-foto di galeri

Dengan menggunakan dua perangkat yang berbeda dan nomor telepon baru, dia melibatkan tiga kontak penting (ayah, ibu, dan pasangan) dalam proses verifikasi. Sebuah taktik yang mempercepat proses persetujuan pinjaman

Kemudian, dengan menggunakan data palsu pada KTP dan foto selfie KTP, narasumber ini berhasil mendapatkan pinjaman. Namun, ketika jumlah yang dicairkan tidak sesuai dengan yang diiklankan, bahkan jauh di bawah limit yang dijanjikan

Dengan bunga 20%, setiap keterlambatan sehari membuat bunga naik 5%. Saat waktu belum sampai tenggatnya, pihak Pinjol sudah mulai menghubunginya untuk memastikan pembayaran tepat waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun