Mohon tunggu...
Desyawa Aulia Putri A
Desyawa Aulia Putri A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Serang Raya

Halo, saya Desyawa Aulia Putri Aisyah. Saya merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya. Saya suka mengisi waktu luang saya dengan traveling atau menjadi seorang makeup artist.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Petualangan Educompreneur : Menjelajahi Dunia Komunikasi di UTP

30 Januari 2025   18:55 Diperbarui: 30 Januari 2025   18:57 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo taken by Desyawa

Pada tanggal 22 Januari 2025, sekelompok mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya (UNSERA) memulai petualangan akademik yang tak terlupakan. Dengan semangat membara dan rasa penasaran yang tinggi, mereka terbang ke Negeri Jiran, Malaysia, untuk mengikuti program Educompreneur. Tujuan utama mereka adalah Universitas Teknologi Petronas (UTP), sebuah institusi pendidikan tinggi yang telah lama dikenal sebagai pusat keunggulan dalam bidang sains dan teknologi, termasuk ilmu komunikasi.

UTP: Sebuah Legenda di Bidang Pendidikan Tinggi

Universitas Teknologi Petronas, didirikan pada tahun 1975 atas inisiatif Petronas, perusahaan minyak nasional Malaysia. Sejak awal, UTP telah berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan inovatif. Kampus yang terletak di Bandar Seri Iskandar, Perak ini menawarkan lingkungan belajar yang kondusif dengan fasilitas modern dan program studi yang relevan dengan kebutuhan industri.
Jurusan Ilmu Komunikasi di UTP memiliki sejarah panjang dan reputasi yang mumpuni. Dengan kurikulum yang up-to-date dan fokus pada pengembangan keterampilan praktis, jurusan ini telah menghasilkan banyak lulusan yang sukses berkarier di berbagai bidang komunikasi.

Perjalanan Dimulai: Menjemput Inspirasi di UTP

Setibanya di UTP, mahasiswa UNSERA langsung disambut hangat oleh para dosen dan mahasiswa setempat. Mereka diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan akademik, seperti kuliah tamu, diskusi kelompok, dan kunjungan ke laboratorium.
Salah satu kegiatan yang paling berkesan adalah kuliah tamu yang disampaikan oleh seorang pakar komunikasi terkenal. Beliau berbagi pengalaman dan wawasan tentang tren terbaru dalam industri komunikasi, serta tantangan yang dihadapi oleh para profesional di bidang ini. Kuliah tamu ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menginspirasi mahasiswa UNSERA untuk terus belajar dan berkembang.
Selain kegiatan akademik, mahasiswa UNSERA juga berkesempatan untuk mengunjungi berbagai fasilitas di UTP, seperti studio radio, televisi, dan pusat media sosial. Mereka juga diajak untuk berinteraksi dengan mahasiswa lokal dalam berbagai acara sosial, sehingga dapat memperluas jaringan pertemanan dan memperkaya pengalaman budaya.

Perbandingan Ilmu Komunikasi: UNSERA vs. UTP

Selama program Educompreneur, mahasiswa UNSERA memiliki kesempatan untuk membandingkan kurikulum dan metode pembelajaran di kedua universitas. Mereka menemukan bahwa meskipun ada beberapa perbedaan, kedua jurusan Ilmu Komunikasi memiliki tujuan yang sama, yaitu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah penggunaan teknologi. UTP telah mengintegrasikan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat mengakses berbagai sumber belajar secara online. Selain itu, UTP juga memiliki fasilitas yang lebih lengkap untuk mendukung kegiatan produksi media, seperti studio rekaman dan ruang editing video.

Pengalaman Pribadi yang Tak Terlupakan
Setiap mahasiswa UNSERA memiliki pengalaman yang unik selama program Educompreneur. Ada yang terkesan dengan keramahan masyarakat Malaysia, ada yang terinspirasi oleh inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa UTP, dan ada juga yang merasa tertantang untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Siti Hernawati, salah satu peserta program, mengungkapkan, "Pengalaman belajar di UTP benar-benar membuka mata saya. Saya belajar banyak hal baru, tidak hanya tentang ilmu komunikasi, tetapi juga tentang budaya dan cara berpikir orang Malaysia. Saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti program ini."

Dampak Program Educompreneur
Program Educompreneur telah memberikan dampak yang signifikan bagi mahasiswa UNSERA. Mereka kembali ke Indonesia dengan semangat yang baru dan motivasi yang tinggi untuk meraih prestasi yang lebih baik. Pengalaman yang mereka dapatkan di UTP akan menjadi bekal berharga dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Beberapa dampak positif dari program ini antara lain:
*Peningkatan pengetahuan dan keterampilan: Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan dengan dunia kerja.
*Perluasan jaringan: Mahasiswa membangun jaringan dengan mahasiswa dan dosen dari berbagai negara.
*Peningkatan kepercayaan diri: Mahasiswa menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dan peluang baru.
*Inspirasi untuk berinovasi: Mahasiswa terinspirasi untuk menciptakan karya-karya yang inovatif dan kreatif.

Perjalanan akademik ke Universitas Teknologi Petronas (UTP) bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya (UNSERA) bukan hanya sekadar pertukaran ilmu, namun juga sebuah perendaman diri dalam kekayaan budaya Malaysia. Salah satu aspek yang paling mencolok adalah bagaimana perbedaan budaya membentuk gaya komunikasi mereka, baik secara verbal maupun non-verbal.

Bahasa Tubuh Bicara Lebih Keras
Salah satu hal pertama yang diperhatikan mahasiswa UNSERA adalah perbedaan bahasa tubuh antara mereka dan mahasiswa UTP. "Orang Malaysia cenderung lebih ekspresif dengan menggunakan tangan saat berbicara," ungkap Siti Hernawati. "Sedangkan di Indonesia, kita lebih sering menggunakan gestur yang lebih halus."
Perbedaan ini bukan hanya sekadar gaya, namun juga mencerminkan nilai-nilai budaya yang berbeda. Bahasa tubuh yang lebih terbuka di Malaysia mencerminkan sifat masyarakat yang lebih ramah dan ekstrovert.

Senyuman sebagai Bahasa Universal
Meskipun ada perbedaan dalam bahasa tubuh, ada satu hal yang menyatukan mereka: senyuman. "Senyuman adalah bahasa universal yang menembus segala perbedaan budaya," ujar Anindia Alysa. "Di mana pun kita berada, senyuman selalu menjadi cara terbaik untuk memulai percakapan dan membangun hubungan."
Senyuman yang tulus menjadi jembatan bagi mahasiswa UNSERA untuk berinteraksi dengan mahasiswa UTP. Hal ini menunjukkan keramahan dan keterbukaan yang membuat mereka merasa diterima di lingkungan baru.

Kata-Kata yang Membentuk Realitas
Selain bahasa tubuh dan ekspresi wajah, pemilihan kata juga sangat dipengaruhi oleh budaya. "Orang Malaysia cenderung lebih halus dalam menyampaikan pendapat," ujar seorang dosen pembimbing. "Mereka lebih sering menggunakan bahasa yang tidak langsung dan lebih memperhatikan konteks sosial."
Perbedaan ini terlihat jelas dalam diskusi kelas. Mahasiswa UNSERA yang terbiasa dengan gaya komunikasi yang lebih langsung, harus belajar untuk lebih memperhatikan konteks dan memilih kata-kata yang tepat agar tidak menyinggung perasaan orang lain.

Adaptasi dan Pembelajaran
Selama program Educompreneur, mahasiswa UNSERA tidak hanya belajar tentang budaya Malaysia, tetapi juga belajar untuk beradaptasi dengan gaya komunikasi yang berbeda. Mereka belajar untuk lebih memperhatikan bahasa tubuh, memilih kata-kata yang tepat, dan menghargai perbedaan budaya.
"Pengalaman ini membuat saya lebih peka terhadap perbedaan budaya dan lebih menghargai keragaman," ujar seorang mahasiswa. "Saya juga belajar untuk lebih fleksibel dan terbuka terhadap cara berkomunikasi yang berbeda."

Dampak Jangka Panjang
Pengalaman beradaptasi dengan gaya komunikasi yang berbeda di UTP memiliki dampak jangka panjang bagi mahasiswa UNSERA. Mereka akan membawa pulang pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi yang efektif dan menghargai perbedaan budaya. Keterampilan ini akan sangat berguna bagi mereka dalam berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang di masa depan.

Kesimpulan
Program Educompreneur Universitas Serang Raya ke Universitas Teknologi Petronas merupakan sebuah langkah maju dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik yang mendalam, tetapi juga mengembangkan soft skills yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun