Sejatinya penting orang tua membesarkan anak dengan mengenalkan arti tangguh dan kerja keras. Â Tidak berlindung ibarat katak dalam tempurung nama besar, jabatan atau apapun embel-embel orang tua.
Setidaknya berikut manfaatnya untuk si buah hati nantinya, yaitu:
- Mengetahui salah dan benar
Sebab dirinya belajar mengambil keputusan - Menjadi pribadi yang bertanggungjawab
Kesulitan yang dihadapi membuat anak bertanggungjawab terhadap pilihannya - Memiliki empati dan belajar bersyukur
Keluar dari zona nyaman dan bayang-bayang orang tua membuat anak terbuka matanya dan hatinya. Â Mensyukuri apapun kondisinya, karena bukan tidak mungkin ada orang lain yang tidak seberuntung dirinya. - Dapat meraih kesuksesan
Sebab terbiasa kerja keras. Â Fakta bahwa keringat tidak mengkhianati hasil. - Memunculkan kreativitas
Di mana anak keluar dari zona nyaman sehingga dirinya terbiasa mencari solusi dari permasalahan yang timbul. - Mengasah bakat
Sebagai pribadi dirinya akan berkembang jauh lebih baik, ketimbang terus di bawah bayang-bayang orang tua.
Lalu bagaimana orang tua membentuk anak menjadi pribadi yang tangguh, sbb:
- Orang tua menjadi contoh nyata bagi anak
- Membangun komunikasi
- Berikan penjelasan dirinya adalah pribadi yang berbeda dari orang tuanya
- Arahkan anak memiliki kesibukan sehingga mengembangkan rasa percaya diri dan potensinya
- Kenalkan dan ajarkan anak hidup sederhana
- Tanamkan sifat mandiri
- Tanamkan sifat pantang menyerah
Tentu sebagai orang tua kita tidak ingin "menyiksa" anak.  Namun hidup tidak seindah tayangan sinetron, dan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.  Di luar sana penuh perjuangan dan saling berkompetisi.  Demikian nasehatku kepada kedua buah hati yang kini sudah menginjak remaja.  Aku secara terbuka selalu mengkomunikasikan hal ini.
Sesekali aku membagi cerita saat aku berkuliah di negeri orang. Â Kuliah sambil kerja sambilan di tiga tempat. Â Wuihh.... ngeri sedap banget untukku ketika itu. Â Tetapi bagaimanapun prioritasku tetaplah kuliah, karena ada tanggungjawab di sana kepada diri sendiri dan orang tua. Â Apakah mudah, maka jawabannya tidak. Â Tetapi tidak saja bukanlah penyelesaian! Â Melainkan, hadapi dan berjuang tanpa manja!
Maka sedari dini aku membiasakan kedua buah hatiku minimal bertanggungjawab untuk urusan sekolah. Â Setidaknya juga mereka bisa mencuci piring setelah selesai makan, dan memasak makanan sederhana. Â Hal yang kini bisa mereka lakukan mandiri, ada atau tidak ada ART di rumah kami. Â Sederhana saja harapanku, agar mereka mandiri dan tangguh nantinya.