Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Demokrasi di Ujung Jempol Itu Apa?

16 Juni 2022   02:36 Diperbarui: 16 Juni 2022   02:50 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fikrarachmania.wordpress.com/

Berikut hal yang perlu diperhatikan ketika berdemokrasi di ruang digital, yaitu:

  1. Judul provokatif, jangan terjebak oleh judul yang sensasional atau provokatif.  Sering kali isi berita merupakan saduran dari berita lain namun diubah menjadi persepsi tertentu yang diingikan pembuat hoaks.  Tidak ada salahnya jika kita mencoba mencari refrensi dari situs resmi untuk pembanding.

  2. Alamat situs, di Indonesia situs yang terverikasi sebagai institusi media resmi kurang lebih hanya 300, dari 43,000 situs.

  3. Jadilah kritis, pastikan berita memang valid, prioritaskan pola pikir logis dan cek ulang data saintifiknya.

  4. Periksa fakta, kita harus bisa membedakan antara fakta dan opini.

  5. Cek keaslian foto dan video, kini tidak hanya teks yang dapat diedit.  Tetapi foto dan video juga bisa dimanipulasi menjadi hoaks.

  6. Saring sebelum sharing, berhenti dan jangan menjadi bagian mata rantai penyebar hoaks.  Oleh karenanya saring terlebih dahulu sebelum sharing.

Apakah halu jika merindukan kembali bangsa ini santun dalam bertutur.  Sebagai bangsa yang lekat dengan etika, kini berpulang kepada niat, sikap dan prilaku yang etis dalam berinteraksi.   Pertanyaannya, bisakah kita berpikir sebelum bersuara atau bertindak?

Rasanya tidak sulit jika demokrasi di ruang digital pun kita mengontrol jari dan jempol sebelum menyampaikan suara lewat postingan di media sosial.  Pikir dan pertimbangkan bahwa postingan kita tersebut dilihat, dibaca dan diketahui oleh orang lain.

Singkatnya, sekalipun demokrasi dilakukan dalam ruang digital tetap pergunakan logika.  Jangan kita kehilangan etika sehingga berujung matinya demokrasi yang sehat.  

Sumber:

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6129052/roy-suryo-bikin-heboh-unggah-foto-editan-buddha-borobudur-berapa-hartanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun