Secangkir kopi yang pergi
Tak lagi hadir menemani sore kami
Bahkan kini, tak ada kami
Hanya aku, sendiri melewati hari
Secangkir kopi yang kini kuhindari
Pahit yang tak kuingin kembali
Bukan membenci
Karena aku mencinta hingga ingin mati
Secangkir kopi dan sore yang berlalu
Tawa dan cerita kini tersapu waktu
Namun duka tinggal abadi
Hingga ku tak' sanggup meneguk secangkir kopi
Secangkir kopi tentangmu dan aku
Tentang sore dan tawa milik kita
Kini terampas maut yang memisahkan bahagia
Aku sendiri tanpa hadirmu
Secangkir kopi dan sendiri milikku
Meledak tangis rindu
Tertumpah airmataku diatas pusara bisu
Kesedihan yang tak beranjak pergi
Hingga ku tak' sanggup meneguk secangkir kopi tanpamu
Jakarta, 2 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H