Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate optimis mengajak pelaku industri e-health untuk berkolaborasi dan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia pada beberapa waktu lalu. Â Ternyata, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia selama pandemi Covid-19 ikut dipengaruhi dengan keberadaan layanan kesehatan digital.
"Layanan digital kesehatan (saat ini) telah membuka akses masyarakat semakin insklusif," kata Johnny melalui keterangan tertulis, Selasa, 30 November 2021. Â Dikutip dari: medcom.id
Bahwa pandemi membuat sektor kesehatan juga memasuki era disrupsi. Â Sehingga kini konsultasi kesehatan pun dapat dilakukan di berbagai aplikasi seluler. Â Dimulai dari layanan perawatan di rumah, pemeriksaan laboratorium hingga pemesanan obat. Â Bahkan terpadu dengan jasa transportasi daring
Inilah terobosan, ketika kemajuan teknologi digital dimanfaatkan oleh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta peningkatan mutu pelayanan. Sebagai contohnya sistem komputerisasi dari BPJS Kesehatan memungkinkan fasilitas kesehatan tingkat pertama merujuk pasien ke tingkat lanjut secara daring.
Tentu ini kabar baik. Â Mengingat, pandemi memang memaksa kita berubah di seluruh sendi kehidupan. Â Tidak terkecuali sektor kesehatan sangat terbantukan dengan keberadaan aplikasi e-health.Â
Lihat saja ketika lonjakan Omicron semakin menjadi.  Meski Omicron digadang-gadang ramah, tetapi ternyata cukup menggoyahkan rasa percaya diri.  Tetapi berkat kehadiran Halodoc, salah satu platform telemedicine rujukan Kementrian Kesehatan maka sangat membantu untuk program isolasi mandiri bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19, OTG maupun dengan gejala ringan
Sebagai masukan untuk kita, sejauh ini tercatat 11 Platform telemedicine yang sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), antara lain Alodokter, GetWell, Good Doctor dan GrabHealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, dan YesDok.
Percayalah, platform ini nyatanya membantu sekali. Â Cerita beberapa rekan yang telah memanfaatkan konsultasi ketika terkonformasi positif Covid. Â Kebayang reaksi pertama panik, galau tidak karuan. Â Belum lagi bersiap "dijauhi" karena dianggap berbahaya.
Tetapi, berkat satu dari platform telemedicine ini mereka merasa menjadi lebih tenang.  Sebab memasuki masa isoman tetap bisa berkomunikasi dengan para tenaga medis, dan mendapatkan obat gratis bagi yang terkonformasi Covid.  Keraguan yang tidak berujung, tanpa dicoba.  Apalagi sudah platform e-health ini sudah bekerjasama dengan Kemenkes.  Begitu pemikiran mereka, dan menjadi pencerahan bagi kami rekan-rekannya.
Coba mengutip halodoc.com berikut cara mendapat obat gratis untuk pasien Covid, yaitu:
- Pasien diwajibkan untuk melakukan tes PCR di laboratorium yang sudah terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan RI.
- Jika hasilnya positif, pihak laboratorium akan melaporkan hasilnya database kasus positif COVID-19 di Kemenkes (NAR).
- Ketika data sudah dimasukkan, pasien akan mendapatkan pesan Whatsapp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.
- Layanan telemedicine bisa langsung kamu akses jika NIK sudah tertera pada laman https://isoman.kemkes.go.id.
- Di dalam pesan Whatsapp, akan menerima arahan untuk menghubungi dokter secara online pada link https://bit.ly/tm-halodoc.
- Jika termasuk ke dalam kategori pasien ISOMAN, dokter akan memberikan resep digital sesuai dengan gejala yang dikeluhkan oleh pasien.
- Obat dapat ditebus secara gratis dengan mengunggah resep digital dalam bentuk JPG atau screen capture di kolom update prescription pada keranjang.
- Untuk mengantar obat dan vitamin yang diresepkan dokter, Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan jasa pengiriman SiCepat.
- Obat dan vitamin yang diresepkan dokter akan diambil dari apotik Kimia Farma terdekat dari rumah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!