Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tentang Kehadiran e-Health, Kunci Sehat di Era Digital

10 Februari 2022   14:22 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:20 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.suara.com/

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate optimis mengajak pelaku industri e-health untuk berkolaborasi dan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia pada beberapa waktu lalu.  Ternyata, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia selama pandemi Covid-19 ikut dipengaruhi dengan keberadaan layanan kesehatan digital.

"Layanan digital kesehatan (saat ini) telah membuka akses masyarakat semakin insklusif," kata Johnny melalui keterangan tertulis, Selasa, 30 November 2021.  Dikutip dari: medcom.id

Bahwa pandemi membuat sektor kesehatan juga memasuki era disrupsi.  Sehingga kini konsultasi kesehatan pun dapat dilakukan di berbagai aplikasi seluler.  Dimulai dari layanan perawatan di rumah, pemeriksaan laboratorium hingga pemesanan obat.  Bahkan terpadu dengan jasa transportasi daring

Inilah terobosan, ketika kemajuan teknologi digital dimanfaatkan oleh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta peningkatan mutu pelayanan. Sebagai contohnya sistem komputerisasi dari BPJS Kesehatan memungkinkan fasilitas kesehatan tingkat pertama merujuk pasien ke tingkat lanjut secara daring.

Tentu ini kabar baik.  Mengingat, pandemi memang memaksa kita berubah di seluruh sendi kehidupan.  Tidak terkecuali sektor kesehatan sangat terbantukan dengan keberadaan aplikasi e-health. 

Lihat saja ketika lonjakan Omicron semakin menjadi.  Meski Omicron digadang-gadang ramah, tetapi ternyata cukup menggoyahkan rasa percaya diri.  Tetapi berkat kehadiran Halodoc, salah satu platform telemedicine rujukan Kementrian Kesehatan maka sangat membantu untuk program isolasi mandiri bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19, OTG maupun dengan gejala ringan

Sebagai masukan untuk kita, sejauh ini tercatat 11 Platform telemedicine yang sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), antara lain Alodokter, GetWell, Good Doctor dan GrabHealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, dan YesDok.

Percayalah, platform ini nyatanya membantu sekali.  Cerita beberapa rekan yang telah memanfaatkan konsultasi ketika terkonformasi positif Covid.  Kebayang reaksi pertama panik, galau tidak karuan.  Belum lagi bersiap "dijauhi" karena dianggap berbahaya.

Tetapi, berkat satu dari platform telemedicine ini mereka merasa menjadi lebih tenang.  Sebab memasuki masa isoman tetap bisa berkomunikasi dengan para tenaga medis, dan mendapatkan obat gratis bagi yang terkonformasi Covid.  Keraguan yang tidak berujung, tanpa dicoba.  Apalagi sudah platform e-health ini sudah bekerjasama dengan Kemenkes.   Begitu pemikiran mereka, dan menjadi pencerahan bagi kami rekan-rekannya.

Coba mengutip halodoc.com berikut cara mendapat obat gratis untuk pasien Covid, yaitu:

  1. Pasien diwajibkan untuk melakukan tes PCR di laboratorium yang sudah terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan RI.
  2. Jika hasilnya positif, pihak laboratorium akan melaporkan hasilnya database kasus positif COVID-19 di Kemenkes (NAR).
  3. Ketika data sudah dimasukkan, pasien akan mendapatkan pesan Whatsapp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.
  4. Layanan telemedicine bisa langsung kamu akses jika NIK sudah tertera pada laman https://isoman.kemkes.go.id.
  5. Di dalam pesan Whatsapp, akan menerima arahan untuk menghubungi dokter secara online pada link https://bit.ly/tm-halodoc.
  6. Jika termasuk ke dalam kategori pasien ISOMAN, dokter akan memberikan resep digital sesuai dengan gejala yang dikeluhkan oleh pasien.
  7. Obat dapat ditebus secara gratis dengan mengunggah resep digital dalam bentuk JPG atau screen capture di kolom update prescription pada keranjang.
  8. Untuk mengantar obat dan vitamin yang diresepkan dokter, Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan jasa pengiriman SiCepat.
  9. Obat dan vitamin yang diresepkan dokter akan diambil dari apotik Kimia Farma terdekat dari rumah.

Namun, dipastikan tidak semudah membalik telapak tangan membuat masyarakat percaya kepada e-health dan telemedicine.  Adapun faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

  • Kesadaran tentang layanan e-health dan telemedicine
  • Pengetahuan tentang layanan kesehatan yang cocok dilakukan secara virtual/ jarak jauh
  • Aspek pembayaran dan asuransi dari layanan telemedicine (diluar pasien Covid)

Memasuki era digital, saya pribadi jadi berpikir, mungkin e-health  bisa menjadi kunci sehat nantinya.  Bukan tanpa alasan, karena hingga dizaman digital ini sekalipun masih banyak masyarakat yang segan berobat kalau belum terkapar.

Miris, mereka tidak peka terhadap alarm tubuhnya.  Harapannya,  e-health  bisa membuat hidup lebih mudah.  Tanpa harus ke dokter secara fisik, tetapi konsultasi dini kesehatan bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.  

Selain hidup berkualitas dengan olahraga dan asupan makanan yang baik.  Inilah cara sehat di era digital.  Jeli,  Johnny Plate melihat peluang perkembangan bisnis kesehatan digital yang tidak bisa diremehkan.  Jika pemerintah bersama pelaku bisnis kesehatan digital bisa memberikan layanan kesehatan dengan maksimal.  Maka akan berjalan parallel dengan semakin besarnya kepercayaan masyarakat kepada e-health.

Jakarta, 10 Februari 2022

Sumber:

https://www.medcom.id/nasional/politik/8N0wyoOK-menkominfo-akan-bawa-isu-industri-kesehatan-digital-dalam-ktt-g20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun