Met Gala adalah ajang pertunjukan kreativitas mode dan atau fesyen Amerika. terbesar. Â Mengusung tema berbeda di setiap tahunnya, tahun ini Met Gala 2021 bertema American Independence.
Setara dengan Oscar,Terlepas dari tema yang diusung, Amerika memang memiliki kebebasan berekspresi dalam segalanya. Â Termasuk dunia fesyen yang tidak dibatasi "norma", katakanlah seperti Indonesia yang dipengaruhi aspek sosial budaya.
Padahal seiring zaman fesyen pun berubah. Â Tidak lagi semata busana atau segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh. Â Baik dengan maksud melindungi tubuh ataupun memperindah penampilan tubuh. Â Melainkan kini bergeser menjadi ekspresi atau ungkapan pribadi, yang tidak selalu sama untuk setiap orang.
Kali ini di Met Gala 2021 sulit memahami gaun misterius Kim Kardashian. Â Berbalut pakaian tertutup serba hitam dari ujung kepala hingga kaki. Â Sekalipun begitu, Kim sukses mencuri perhatian serta menjadi perbincangan.
Jika melirik tahun sebelumnya pun, Kim memang total dalam setiap even Met Gala. Â Tahun ini dengan karya desainer Balenciaga, Demna Gvasalia. Â Sedangkan demi tampil di red carpet Met Gala 2013 dengan gaun bunga-bunga karya Givenchy, dan wet look pada 2019.
Indonesia sendiri sebenarnya memiliki banyak potensi untuk bereksplorasi di dunia fesyen. Â Tetapi, sayangnya disainer Indonesia lebih mendapatkan tempat di negeri orang. Â Sedangkan di tanah air, "terkunci" dengan berbagai batasan. Â Sementara kini fesyen ibarat sebuah sentuhan seni, yang mungkin sulit diterima orang lain, karena menyangkut kebebasan berekspresi.
Artinya, cara berbusana tidak serta merta label karakter pemakainya. Â Tidak bisa kebebasan berekspresi diatur, sebab abstrak dan menyangkut rasa nyaman pemakainya. Â Sebagai contohnya, penampilan Kim Kardashian mungkin orang akan menilai aneh.
Nyatanya ada pesan yang disampaikan Kim, inilah ciri khas dari masyarakat Amerika: sesuka hati. Â Meski yang kita lihat dari gaya kasual pakaian Kim Kardashian, seolah hanya menumpuk sejumlah pakaian serba hitam, bahkan tanpa riasan.Â
Miris, kenapa fesyen tanah air kaku berekspresi? Â Kenapa tidak berani dengan keragaman warna budaya lokal? Â Kenapa justru memilih mengurung diri dan meniru fesyen dari luar. Miris, ketika kita lebih suka menjadi follower, ketimbang pemrakarsa. Â Membiarkan diri "dijajah" budaya luar. Â Padahal budaya lokal yang kita miliki adalah "warna" energi, yang bisa menjadi ekspresi.
Sejauh ini rasanya Jember Fashion Carnaval yang pamornya telah dikenal di Indonesia maupun dunia. Â Padahal ada lebih dari cukup potensi ekpresi yang bisa digali. Â Semoga Met Gala 2021 tidak sebatas menjadi kekaguman kita pada budaya luar. Â Lalu lupa menganggumi bangsa sendiri.
Jakarta, 18 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H