Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Met Gala 2021 Ekspresi Kebebasan Fesyen

18 September 2021   04:11 Diperbarui: 18 September 2021   04:22 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setara dengan Oscar, Met Gala adalah ajang pertunjukan kreativitas mode dan atau fesyen Amerika. terbesar.  Mengusung tema berbeda di setiap tahunnya, tahun ini Met Gala 2021 bertema American Independence.

Terlepas dari tema yang diusung, Amerika memang memiliki kebebasan berekspresi dalam segalanya.  Termasuk dunia fesyen yang tidak dibatasi "norma", katakanlah seperti Indonesia yang dipengaruhi aspek sosial budaya.

Padahal seiring zaman fesyen pun berubah.  Tidak lagi semata busana atau segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh.  Baik dengan maksud melindungi tubuh ataupun memperindah penampilan tubuh.  Melainkan kini bergeser menjadi ekspresi atau ungkapan pribadi, yang tidak selalu sama untuk setiap orang.

Kali ini di Met Gala 2021 sulit memahami gaun misterius Kim Kardashian.  Berbalut pakaian tertutup serba hitam dari ujung kepala hingga kaki.  Sekalipun begitu, Kim sukses mencuri perhatian serta menjadi perbincangan.

Jika melirik tahun sebelumnya pun, Kim memang total dalam setiap even Met Gala.  Tahun ini dengan karya desainer Balenciaga, Demna Gvasalia.  Sedangkan demi tampil di red carpet Met Gala 2013 dengan gaun bunga-bunga karya Givenchy, dan wet look pada 2019.

Indonesia sendiri sebenarnya memiliki banyak potensi untuk bereksplorasi di dunia fesyen.  Tetapi, sayangnya disainer Indonesia lebih mendapatkan tempat di negeri orang.  Sedangkan di tanah air, "terkunci" dengan berbagai batasan.  Sementara kini fesyen ibarat sebuah sentuhan seni, yang mungkin sulit diterima orang lain, karena menyangkut kebebasan berekspresi.

Artinya, cara berbusana tidak serta merta label karakter pemakainya.  Tidak bisa kebebasan berekspresi diatur, sebab abstrak dan menyangkut rasa nyaman pemakainya.  Sebagai contohnya, penampilan Kim Kardashian mungkin orang akan menilai aneh.

Nyatanya ada pesan yang disampaikan Kim, inilah ciri khas dari masyarakat Amerika: sesuka hati.  Meski yang kita lihat dari gaya kasual pakaian Kim Kardashian, seolah hanya menumpuk sejumlah pakaian serba hitam, bahkan tanpa riasan. 

Miris, kenapa fesyen tanah air kaku berekspresi?  Kenapa tidak berani dengan keragaman warna budaya lokal?  Kenapa justru memilih mengurung diri dan meniru fesyen dari luar. Miris, ketika kita lebih suka menjadi follower, ketimbang pemrakarsa.  Membiarkan diri "dijajah" budaya luar.  Padahal budaya lokal yang kita miliki adalah "warna" energi, yang bisa menjadi ekspresi.

Sejauh ini rasanya Jember Fashion Carnaval yang pamornya telah dikenal di Indonesia maupun dunia.  Padahal ada lebih dari cukup potensi ekpresi yang bisa digali.  Semoga Met Gala 2021 tidak sebatas menjadi kekaguman kita pada budaya luar.  Lalu lupa menganggumi bangsa sendiri.

Jakarta, 18 September 2021

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun