Indahnya hidup dalam keberagaman di negeri ini. Â Sehingga meski aku tidak merayakan Idul Fitri, tetapi dengan cara yang ajaib selalu saja menikmati rombongan ketupat beserta keluarganya. Â Siapa lagi jika bukan opor, rendang, sayur, dan sambel goreng hati. Â Yummyyy....tidak bisa dipungkiri, mereka memang asyik dan nendang banget.
Tetapi, eittsss...ada yang berbeda tahun ini! Â Yup, ada pendatang baru dalam sajian kiriman lebaran yang menemaniku tahun ini. Â Namanya kolang-kaling, si mungil gembul yang munculnya setahun sekali di setiap bulan Ramadhan.
Maaf, aku mau mengaku deh. Â Aku ini selalu rempong di setiap bulan Ramadhan. Â Tanganku gatel tidak tahan sesekali membuat menu berbuka, dan aku suka sekali kolang-kaling. Â Persoalannya, tidak semua kolang-kaling terasa pas di lidahku ini.
Hahah...simsalabim rejeki tidak kemana! Â Seorang teman Muslim mengirimi ketupat beserta sayurnya, dan ada manisan kolang-kaling! Â
Ehhhmmm....dingin kataku sambil memegangi boks berisi kolang-kaling menggoda. Â Lalu tanganku mencoba mengambil satu saja, dan ternyata berlanjut kembali satu, dan satu, dan satu! Â Hahahah...enak banget, manis dan kenyalnya pas!
"Thanks mbak, aku suka kirimannya. Â Apalagi manisan kolang-kalingnya, jadi rebutan loh!" Â Kataku menghubungi si pengirim. Â Hahah...ternyata memang benar, karena manisan tersebut juga tidak ngasal membuatnya. Â
Kolang-kaling sebagai bahan baku utamanya saja pilihan!" Â Begitu penjelasan temanku sambil menjelaskan proses pembuatannya yang menurutku sih menguras kesabaran. Sayangnya, aku tidak mencatatnya. Â Hiks..hiks...
Tetapi, kemudian aku penasaran mencari tahu ini tradisi darimana. Â Jujur baru kali ini seorang teman mengirimkan hantaran ketupat beserta manisan kolang-kaling. Â Ini benar-benar beda banget kataku dalam hati.
Usut punya usut, rupanya manisan kolang-kaling adalah panganan khas tradisi masyarakat Betawi, dan mereka menyebutnya bruluk. Sengaja dihidangkan sebagai pencuci mulut yang menyegarkan setelah menu berat lainnya. Â Supaya lebih mantap, inilah bocoran cara membuatnya yang aku coba cari tahu.
Manisan Kolang-kaling
Bahan:
- 500 gr kolang kaling (pilih yang muda dan segar)
- 600 ml air
- 200 gr gula pasir
- 3 lembar daun jeruk
- 3 lembar daun pandan
- Pewarnan makanan (jika suka)
Cara Membuat:
- Cuci bersih kolang-kaling hingga bersih, lalu rendam menggunakan air cucian beras. Sesekali gosok kolang-kaling menggunakan tangan untuk menghilangkan lendir dan aroma asamnya.
- Diamkan kolang-kaling selama 1 jam atau lebih.
- Bilas dengan air bersih dan tirisan.
- Masukkan air ke dalam panci, rebus bersama dengan daun jeruk dan daun pandan
- Setelah air setengah mendidih, masukkan kolang kaling.
- Rebus sampai air tinggal setengah panci dan kolang-kaling menjadi empuk.
- Tambahkan gula pasir, masak sampai air hanya tersisa sedikit. Â Jika suka bisa ditambahkan pewarna makanan.
- Angkat kolang kaling. Biarkan uapnya hilang dan benar-benar dingin.
- Masukkan dalam kulkas, dan siap dinikmati ketika sudah dingin.
Note
Kolang-kaling yang masih muda berbentuk pipih, lebar, dan warnanya putih bening atau transparan. Â Ketika dipegang atau di tekan, teksturnya terasa lebih kenyal.
Begitulah ceritaku tentang lebaran tahun ini. Â Meski tidak merayakan, tetapi aku ini langganan dikirimi. Â Khusus tahun ini, spesial ada pendatang baru pula, si centil manis kolang-kaling. Â Heheheh...jadi boleh dong, aku berbagi cerita. Â Hikss...hikkss..kangen dirimu kolang-kaling.
Jakarta, 14 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H