Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Aku Cewek Sendirian

1 Mei 2021   00:11 Diperbarui: 1 Mei 2021   00:13 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hahah...emangnya aku doakan?  Yah...enggaklah... karena aku mengadu kepada bapak, menyebutkan lokasi tawuran mereka.  Lalu bubarlah hajatan mereka, dan lucunya mereka tidak pernah marah kepadaku.  Hahahh...begitulah persahabatan kami hingga akhirnya kami diterima di SMA yang sama, kecuali Firman yang terpisah dari kami.

Masa SMA selalu menjadi masa terbaik untuk dikenang, kata orang sih begitu.  Aku setuju, terlebih untuk aku yang super cuek ini.  Heheh...

Teringat repotnya mereka mengurus dan menjagaku, cewek satu-satunya di geng mereka, "Nggak bisakah kamu bersikap seperti cewek pada umumnya? Ngapain juga kamu ikutan pencinta alam, lalu masuk sekolah dengan kulit terkelupas bekas sengatan matahari?"

Yoi, aku memang tergabung di group pencinta alam sekolah, dan juga Pramuka.  Dua kegiatan yang aku sukai, dan sering membuatku harus berkemah, melintasi hutan, dan lagi-lagi di group pencinta alam hanya dua perempuannya!  Maka berisiklah gengku setiap kali aku pamit, "Bro...aku besok mau naik gunung."

Satu hal lucu yang selalu membuatku rindu kepada mereka, adalah ketika seorang sahabat kami membuat pesta ulang tahun ke 17.  

Ehhmmm....paham dong, semua pasti akan tampil maksimal.  Apalagi teman-teman cewekku, wow...mereka datang dengan make-up dan highhell alias sepatu hak tinggi!

Aku juga mencoba melakukan hal yang sama, dengan memijam sepatu hak tinggi mama.  Lalu tampillah aku dihadapan mereka dengan dianter supir kantor bapak.  Mata mereka begitu kagum, dan ramai menggodaku, "Nah begitu dong, jadi kelihatan manisnya!"

Kami berjalan berempat di pelataran hotel tempat acara teman kami diadakan.  Setengah modar aku berjalan dengan hati-hati karena takut jatuh.  Tetapi, uuppsss...langkahku terhenti tak bergerak!

"Hei..ngapain jongkok begitu, roknya kena tanah itu," teriak Engelson dan Pieter menganggetkan, karena aku tertinggal oleh mereka.  Sementara Niko sedang mencoba melepaskan hak sepatuku yang masuk di jeruji besi penutup gorong-gorong.  

Singkat cerita, kami berempat akhirnya ngakak bareng, sambil sibuk melepaskan highhellku.  Nggak lucu dong kalau aku masuk ke lobby hotel dengan kaki telanjang.   Hahah...

Banyak cerita manis dan seru dari persahabatan kami.  Juga ketika aku merasa bosan menjadi anak baik.  Maklum, dulu setiap pulang sekolah selalu supir kantor sudah menunggu di gerbang sekolah, dan mencidukku dibawa pulang tanpa kompromi.  Nggak seru, aku kepingin pulang dengan angkot seperti anak lain, pikirku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun