"Ma, beliin untuk kakak ma. Â Ma, ini adek suka ma," begitu selalu keduanya mengingatkanku jika aku atau papanya pergi dengan satu dari mereka. Â Bahkan jika seorang dari mereka sedang study tour dari sekolah, maka ada saja oleh-oleh yang dibelikan untuk saudaranya. Â Lucunya, mereka paham banget apa kesukaan saudaranya. Â So sweet khan?
Termasuk hal manis ketika di ulang tahun si kakak yang ke 15, si bungsuku rela menabung demi memberi kejutan untuk kakaknya. Â Demikian juga kakaknya yang tidak pernah keberatan mengalah dan sabar menghadapi ulah adeknya yang memang doyan iseng.
Lalu di dalam belajar dan mengejar cita-cita, keduanya pun saling mendukung. Â Baik si kakak dan adek saling membantu jika satu di antaranya membutuhkan. Â Maklum karena usianya dekat, jadi lumayan diuntungkan bisa tukar materi pelajaran.
Mungkin pengalamanku tidak wow. Â Tetapi, sekali lagi, selagi bukan pabriknya, aku masih sanggup untuk membeli. Â Tetapi, nilai berbagi dan kepedulian tidak akan bisa dibeli dengan rupiah sekalipun.
Setidaknya untuk saat ini aku dan suami bisa lega. Kami mungkin tidak bisa mewariskan harta, tetapi kami telah menanamkan nilai. Â Kini, kami melihat keduanya tumbuh saling mengasihi. Â Berbagi dalam segalanya, bukan hanya di antara mereka berdua saja. Â Tetapi mereka juga mudah tersentuh berbagi untuk orang lain.
Semoga artikel ini bisa menjadi inspirasi.
Jakarta, 11 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H