Sssttt......aku sampai keringat dingin ketika pertama kali mengerjakan tender. Â "Gilee...kalau gua salah hitung, selesailah hidup gua," kataku dalam hati. Â Gara-gara itulah, mungkin beribu kali aku mengulang dan mengulang menghitung supaya tidak salah. Â Bahkan rela pulang hingga subuh demi memastikan tender yang aku siapkan dijamin gurih, dan menang!
"See, you can do it perfectly," begitu kata atasanku yang sesekali menyempatkan mampir tengah malam ke kantor. Â Tentunya ada saja yang dibawanya, sate ayam, nasi goreng atau apa saja agar aku semangat. Â So sweet memang, tetapi aku jantungan karena memang tidak suka angka.
Berjalannya waktu, seperti kutu loncat aku pindah dari satu perusahaan asing ke perusahaan asing lainnya. Â Maaf yah, bukan tidak betah, tetapi aku mau cari pengalaman dan "peningkatan" segalanya yang bukan berat badan pastinya. Â Hahah... Â Hikss...mau jerit kencang-kencang karena lagi-lagi kena angka dan angka. Â
Menurut mereka, aku itu sebenarnya teliti dan rinci. Â Tidak bisa dan takutnya aku cuma ada di kepala saja. Â "Don't limit yourself." Begitu pesan mereka memotivasiku selalu.
Selesai sudah episode Private Secretary, karena aku memutuskan fokus mengurusi keluarga. Â Tetapi, rombongan angka terus mengejarku. Hahah...tobat deh!
Selain menjadi ibu rumah tangga, kemudian aku terlibat di beberapa kegiatan. Â Pikir punya pikir bagus juga agar menambah teman, dan selalu updated. Â Setengah mati aku berusaha untuk jadi anggota saja, biar aman pikirku.
Tetttt....gagal maning! Â Aku justru kebagian porsi ngeri! Â Jika tidak jadi ketua, maka aku kebagian posisi bendahara. Â Yup, lagi-lagi harus berurusan dengan angka dan segala hitung menghitung yang bikin jelimet. Â Ditolak saja? Â Udah, sudah aku coba tetapi akunya yang gagal menghindar. Â Meski memang sejauh ini semua kepercayaan itu bisa aku emban dengan baik.
Lelucon anakku yang selalu isengin emaknya, "Bagaimana mama? Â Mama nggak suka angka, nggak suka hitung kita sih percaya. Â Tetapi persoalannya, angka suka mama, gimana dong?" Â Hahaha...lalu keduanya kompak mentertawakanku sambil mencolek pipiku.
Please deh, tetapi semakin aku tidak suka, maka semakin aku harus berhadapan dengan angka dan hitung menghitung.Â
Sejauh aku menghindar, justru menjadi semakin dekat. Â Apakah ini termasuk sweet karma atau tidak, yang jelas perjalanan waktu membuatku semakin percaya diri. Â Mungkin ini yang dikatakan dengan "You can run, but you can't hide." Â Hahahha...aku nyerahhh...mending let it flow sajalah.
Jakarta, 13 Februari 2021