Cius, aku itu suka banget keliling Indonesia. Â Rasanya, tidak habis-habisnya menganggumi negeri ini. Â Terlalu banyak keindahan yang ditawarkan dalam segalanya. Â Mulai dari budaya, makanan, dialek, bahkan gedung-gedungnya!
Yup, seperti aku ini yang mungkin aneh bagi sebagian orang. Â Tetapi di setiap perjalananku selain menyempatkan ke kawasan Pecinan, juga menyempatkan mengunjungi kawasan kota tua di berbagai tempat. Â Alasannya, suka pada bangunannya dan cerita yang tersimpan.
Oiya, pernah berkunjung ke Kawasan Kota Tua di Jakarta tidak? Â Soal keindahannya jangan diragukan! Â Tetapi ada yang nyeleneh menurutku, dan ujungnya kocak.
Sewaktu berkunjung ke sana, aku itu melihat pocong, kunti dan sejenisnya ada di Kawasan Kota Tua. Â Heheheh.....tenang, jangan takut! Â Mereka itu cuma bohongan kok! Â Mungkin maksudnya untuk menimbulkan kesan seram. Â
Cuma jadi lucu, kok kunti minum air mineral sih? Â Iya aku sempat melihat kuntinya istirahat sambil meneguk dinginnya air mineral. Â Maklum Kawasan Kota Tua memang lumayan nyengat panasnya. Â Makanya, jangan lupa bawa topi kalau berkunjung.
Lupakan yang seram-seram, disana kita juga bisa meminjam sepeda berkeliling loh. Â Jika beruntung, kita juga bisa menyaksikan beberapa pertunjukan di arena terbuka.
Wokeh, ini tempat-tempat yang aku kunjungi waktu itu:
- Museum Fatahillah
Museum selalu identik dengan Kota Tua. Â Awalnya di masa penjajah VOC bernama Museum Batavia. Â Ketika itu berfungsi sebagai Balai Kota, juga sebagai pengadilan hingga penjara yang letaknya di bawah tanah. - Stasiun Kereta Api Kota
Dibangun pada 1929 dan diresmikan oleh Jendral berkebangsaan Belanda. Â Kini orang juga menyebutnya Stasiun Kota, dan hingga kini masih berfungsi. Â Memiliki bangunan bergaya tempo dulu, dengan suasana yang beda banget. - Museum Bank Indonesia
Berada di seberang Stasiun Kota, dan sudah berdiri sejak tahun 1828 dengan arsitektur khas Belanda. Â Disinilah perjalanan dunia perbankan Indonesia dimulai. - Museum Wayang
Dibangun pada tahun 1640, dan awalnya bernama Hollandsche. Â Di lokasi museum ini juga terdapat makam gubernur jenderal Hindia Belanda yang cukup terkenal di era kolonial, Jan Pieterszoon Coen. Â Museum ini tidak hanya menyimpan wayang Indonesia, tetapi juga dari negara lain seperti Thailand, Kamboja, Tiongkok, hingga Suriname. Â Lalu di setiap bulannya pada minggu ke-2 dan ke-3, terdapat pegelaran wayang disini.