Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Me Time, Apakah Saya Egois?

2 Februari 2021   22:08 Diperbarui: 2 Februari 2021   22:25 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
balancedworklife.com

"Dek, hari ini tumben tidak masak?" begitu sempat pasanganku bertanya.

"Mama, hari ini lagi mau santai-santai yah?" begitu juga pernah ditanyakan kedua buah hatiku.

Iya, di hari saya "kumat" berarti saya sudah kebangetan jenuh.  Di titik itulah saya menghadiahi diri sendiri.  Lha...iyalahh...siapa lagi yang mau memberi saya hadiah.

Kegilaan yang akan saya lakukan super cuek memesan makanan lewat aplikasi, atau hanya sekedar menyibukkan diri dengan apa yang saya suka.  Misalnya, seharian di kamar menulis, atau seharian di dapur memasak rupa-rupa kue, tetapi tidak ada lauk!   Hahahah....karena saya memang suka memasak kue dan puding, bagaimana dong.  Heheh...

Bahkan sebelum pandemi, dengan santainya saya jalan-jalan bersama teman.  Tetapi, tetap dong, saya pastikan dulu keluarga aman.  Memberitahu kalau saya mau "happy-happy," atau yah sediakan ceplok telur sementara untuk ganjel perut hari itu.  Apakah ini berarti saya egois dan tidak bertanggungjawab?  Menurut saya sih tidak!  Kondisi "me time" itu perlu loh untuk seorang ibu!

Kocaknya, sebagian orang mengganggap atau menilai ini tidak perlu, dan ini ibu egois.  Ini serius, masih banyak yang beranggapan jika sudah berumahtangga, dan menjadi ibu berarti yah total "mengabdi" untuk keluarga dong.

Dubrraaakkk!!!!....Maaf, ini pendapat kuno!  Sebelumnya, (maaf) ibu rumah tangga bukanlah pekerja rodi!  Dia adalah sosok yang rela memberikan hidupnya untuk kebahagiaan keluarganya.  Dia juga manusia yang butuh dicintai oleh keluarganya!  Bukan diambil kehidupannya dengan menenggelamkannya di berbagai rutinitas dan diberi label tanggungjawab.  Terpenting, ibu rumah tangga juga manusia yang bisa lelah, dan jenuh seperti mereka yang bekerja di kantor dan memiliki jabatan serta penghasilan.

Inilah saya, dengan "me time" yang bisa mengembalikan kembali semangat saya.  Memberikan waktu kepada diri sendiri untuk melakukan apa saja yang saya mau.  Kebetulan jika di titik ini, keluarga saya yang terkasih itu tidak mengusik.  Mereka paham banget, dan di saat saya kumat itu mereka mencari jalannya sendiri.

Jadi, menurut saya, workllife tidak milik mereka yang bekerja formal saja.  Tetapi, ibu rumah tangga juga perlu, dan namanya "me time".  Beda nama, tetapi satu tujuan, mengembalikan semangat.

Di atas segalanya, saya mencintai keluarga melebihi diri sendiri.  Mungkin inilah naluri seorang ibu rumah tangga, tanggungjawab yang melebihi akal sehat.  Sesekali "me time" rasanya tidak dosa dong.  Heheh...

Jakarta, 2 Februari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun