Sepak terjang Tri Rismaharini atau yang kita kenal akrab dengan sapaan Ibu Risma saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Â Meminjam satu sosok, jika Jakarta pernah punya Ahok, maka Surabaya punya Risma. Â Keduanya ini 11:12 lah, sama-sama patut diacungi jempol totalitasnya melayani warga.
Sempat ternganga ketika satu waktu mendapati potret cantik pemandangan bunga Tabebuya di sepanjang jalan protokol Surabaya sekitar November 2019 (kalau tidak). Â
Jujur, aku kira itu pemandangan bunga Sakura di Jepang. Â Eee...ternyata di Kota Pahlawan Surabaya! Â Heheh...sentuhan seorang ibu untuk Surabaya, nggak bohong, manis dan cantik sekali.
Tidak berhenti disitu, Surabaya seperti kendaraan yang remnya blong, terus melaju dengan berbagai perubahan mengangumkan. Â Termasuk dari sisi kemanusiaannya, ketika Risma pernah tersentuh hatinya mengadopsi seorang bocah pengamen. Â Banyak, dan banyak lagi yang sudah dibuat Risma untuk melayani warganya. Â Nggak modal cuap, tetapi tulus mendatangi warganya.
Termasuk ketika pandemi Covid, yang memaksa seluruh kepala daerah untuk berpikir, memperjuangkan nasib warganya. Â Risma, sosok yang tangguh ini berbuat ngegilai. Â
Secara cepat dan tanggap Risma menyediakan banyak fasilitas mencuci tangan di tempat umum, melakukan penyemprotan disinfektan di ruang publik, dan bahkan jika kita pernah mendengar Risma juga meminta pengadaan ambulans kepada Satgas Covid.
Kira-kira begitulah Risma sebagai Wali Kota Surabaya, lalu pertanyaan kita bersama bagaimana Risma sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos)? Â Paham, Surabaya jelas bukan Indonesia, dan dipastikan tantangan untuk seorang Risma lebih besar.
Maaf, nyatanya Risma tetaplah Risma, sosok perempuan tangguh yang berhati lembut. Â Buktinya, segera setelah dilantik Presiden Jokowi, Risma menunjukkan hatinya kepada nasib para pengemis dan manusia gerobak yang ditemuinya di Jakarta.
Wokeh, mungkin ada suara minus mengatakan Risma itu Mensos untuk Indonesia, bukan Jakarta! Â Lalu, mulai deh suara koor bernyanyi, Risma magang bentar karena mau geser Gubernur Anies! Â Hehehh...biarlah angin berhembus, setidak bisa menjadi pembuktian bahwa kinerja Risma diperhatikan dan diperhitungkan.
Jujur, aku sih salut dengan sosok wanita hebat ini. Â Menurutku, kehadiran Risma di Kementerian Sosial akan memberikan angin segar sentuhan seorang ibu. Â Kenapa begitu?
Gampang, kembali menurutku bahwa yang dilakukan Risma selama ini adalah murni kemanusiaan. Â Datang dari hati manusia yang tersentuh untuk menolong, menyelamatkan dan memberikan kehidupan yang lebih baik. Â
Maaf yah, jabatan selamanya akan selalu menjadi jabatan. Â Tetapi hati adalah hal yang berbeda, karena tidak semua manusia punya hati. Â Mungkin punya, tetapi cuma jadi ornamen, mejeng di dalam tubuhnya doang.
Kembali maaf, saat ini tidak sedikit yang berhati batu tidak mau memberi dan berbagi. Â Bukan hanya warga biasa, bahkan para elit dan pemimpin ada yang cuek saja makan duit rakyat. Â Tutup mata dan telinga terhadap jerit serta penderitaan warganya. Â Miris, kemana hati mereka semua?
Risma kini memegang amanah dan tanggungjawab sebagai Menteri Sosial, dan bertubi Indonesia mengalami bencana. Â Padahal pandemi Covid, dan kemiskinan masih menjadi pekerjaan berat seorang Risma.
Ehhhmmm....apa iya ini hanya menjadi tanggungjawab seorang Tri Rismaharini? Â Duuhhh...mudah-mudahan sih tidak. Â
Kebangetan, karena seharusnya pandemi membuat kita bersatu, berempati, saling tolong menolong, dan mengambil perannya masing-masing. Â Paling tidak, mencoba untuk menjadi manusia yang berhati manusia.
Ingat, manusia itu makhluk tertinggi ciptaanNya yang memiliki akal dan budi. Â Artinya, tanggungjawab kemanusiaan bukan sepenuhnya berada dipundak seorang Risma. Â
Kita semua tanpa terkecuali, dari elit hingga rakyat harus mengambil peran menyelamatkan negeri ini. Â Kalau bukan kita yang mencintai saudara sebangsa kita, terus mau mengharapkan siapa? Â Kita temani, dan dukung kebijakan Ibu Risma demi kebaikan Indonesia. Â Â
Jakarta, 21 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H