Gampang, kembali menurutku bahwa yang dilakukan Risma selama ini adalah murni kemanusiaan. Â Datang dari hati manusia yang tersentuh untuk menolong, menyelamatkan dan memberikan kehidupan yang lebih baik. Â
Maaf yah, jabatan selamanya akan selalu menjadi jabatan. Â Tetapi hati adalah hal yang berbeda, karena tidak semua manusia punya hati. Â Mungkin punya, tetapi cuma jadi ornamen, mejeng di dalam tubuhnya doang.
Kembali maaf, saat ini tidak sedikit yang berhati batu tidak mau memberi dan berbagi. Â Bukan hanya warga biasa, bahkan para elit dan pemimpin ada yang cuek saja makan duit rakyat. Â Tutup mata dan telinga terhadap jerit serta penderitaan warganya. Â Miris, kemana hati mereka semua?
Risma kini memegang amanah dan tanggungjawab sebagai Menteri Sosial, dan bertubi Indonesia mengalami bencana. Â Padahal pandemi Covid, dan kemiskinan masih menjadi pekerjaan berat seorang Risma.
Ehhhmmm....apa iya ini hanya menjadi tanggungjawab seorang Tri Rismaharini? Â Duuhhh...mudah-mudahan sih tidak. Â
Kebangetan, karena seharusnya pandemi membuat kita bersatu, berempati, saling tolong menolong, dan mengambil perannya masing-masing. Â Paling tidak, mencoba untuk menjadi manusia yang berhati manusia.
Ingat, manusia itu makhluk tertinggi ciptaanNya yang memiliki akal dan budi. Â Artinya, tanggungjawab kemanusiaan bukan sepenuhnya berada dipundak seorang Risma. Â
Kita semua tanpa terkecuali, dari elit hingga rakyat harus mengambil peran menyelamatkan negeri ini. Â Kalau bukan kita yang mencintai saudara sebangsa kita, terus mau mengharapkan siapa? Â Kita temani, dan dukung kebijakan Ibu Risma demi kebaikan Indonesia. Â Â
Jakarta, 21 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H