Inilah beberapa yang perlu disiapkan untuk PJJ semester genar, yaitu:
Pihak Sekolah
- Penyampaian materi harus bersifat interaktif
Maksudnya, ketika guru memberikan materi pelajaran harus timbal balik, ada interaksi. Â Tidak membiarkan anak seperti anak ayam kehilangan induk mencari dan mencoba memahami materi pelajaran sendirian yang entah benar atau tidak. Â PJJ atau kelas online ini harusnya bisa seperti kelas offline, yang melibatkan anak belajar aktif. Â Sehingga suasana pembelajaran menjadi hidup. - Gadget dan Kuota
Memastikan bahwa kuota Kemendikbud diterima setiap anak rutin dan tepat waktu. Â Termasuk juga memperhatikan apakah setiap anak memiliki gadget yang mumpuni dan cukup untuk belajar secara PJJ. - Pelatihan guru/ tenaga pengajar
Berharap guru dan tenaga pengajar diberikan pelatihan secara rutin agar bisa menyajikan materi pelajaran yang berkualitas, misalnya dengan video sehingga lebih hidup. Â Ketimbang hanya diberikan potongan-potongan materi yang discreenshoot. - Kelompok tugas/ belajar
Ada baiknya, anak diberikan atau dibuatkan group kecil untuk mengerjakan tugas/ belajar secara berkelompok. Â Tetapi, tentunya tugas dikerjakan atau diselesaikan dengan virtual. Â Sehingga, meskipun mereka belum bisa bertemu fisik, tetap ada interaksi dan saling mengenal karakter.
Pihak Anak dan Orang Tua
- Sudah seharusnya orang tua peduli mendampingi anak selama PJJ. Â Jika tidak memungkinkan mendampingi secara fisik terus menerus, setidaknya memastikan anak mengikuti PJJ, dan tahu apa saja tugas-tugasnya. Â Menanyakan perkembangan belajarnya, dan kesulitan yang dihadapinya.
- Sebagai anak, harus mempunyai motivasi tinggi, dan tanggungjawab untuk belajar mandiri. Â Sering bertanya, berdiskusi atau bahkan mencari ilmu dengan googling. Â Artinya, PJJ tidak membuat anak belajar seperti disuap hingga kenyang. Â Anaklah yang harus haus dan lapar akan ilmu, dan belajarlah menjadi kritis dengan banyak bertanya kepada guru.
Secara keseluruhan komunikasi menjadi faktor penting. Â Komunikasi antara guru dan anak/ peserta didik. Â Komunikasi anak dengan teman-temannya di group kelas. Â Komunikasi antara guru dan orang tua murid. Â Terpenting, komunikasi antara anak dan orang tuanya. Â Inilah yang aku lakukan.
Sadar betul bahwa anak butuh teman berbagi, dan sejatinya orang tuanya tempat berbagi. Â Kepada keduanya, aku berbicara sebagai sahabat bahwa inilah kondisi belajar mereka saat ini. Â Mengajak, mendengarkan dengan terbuka dan lapang dada kesulitan mereka. Â Memompakan semangat, harus bisa melalui sesulit apapun kondisinya, harus berjuang dan jangan menyerah.Â