Teriakan "Kuota Nadiem sudah masuk! Â Tenang, Pakde Jokowi memberikan bansos. Â Wah..sejak pandemi jadi banyak penawaran murmer." Â Dubrak...!!! Â Lalu tidak sedikit yang mengucap dengan santainya, "Terima kasih Covid, untuk bantuannya."
Lha... kocak, kok diucapkan terima kasih sih? Â Padahal si Covid ini tamu tak diundang, dan membawa penderitaan yang luarbiasa. Â Ini tidak bisa dibiarkan! Â Tercium aroma, ada gejala nyaman dengan kondisi pandemi.
Padahal, menurut orang bijak di setiap masalah ada hikmah yang bisa dipetik. Â Seharusnya dengan segala kesulitan, jatuh bangun, kehilangan dan airmata sepanjang 2020 membuat kita berpikir saya harus bangkit! Â Saya harus membuat terobosan! Â Saya harus tendang Covid dari rumah saya!
Salut untuk mereka yang bisa melepaskan diri dari keterpurukan akibat Covid. Â Mereka yang kemudian tampil sebagai pengusaha kecil menjadi petani hidroponik memanfaatkan lahan di rumah. Â Mereka yang membuka warung, atau usaha makanan bermodalkan group Whatsapp. Â Lalu anak-anak muda yang memulai channel youtube pembelajaran, ataupun menjadi penulis mengembangkan bakatnya. Â Bahkan tidak sedikit yang terus mencetak prestasi mengikuti lomba-lomba yang dilakukan secara virtual!
Mestinya, lebih banyak lagi orang-orang yang menampar Covid dengan keberanian dan inovasi brilian! Â Mereka yang tidak memberikan peluang Covid menguasai kehidupan mereka. Â Butuh komitmen tegas yang bukan sekedar wacana untuk berani mengubah keterpurukan dan pesimis kemudian tampil sebagai pemenang!
Tahun 2020 akan segera berakhir dengan segala ceritanya. Â Mirisnya, tidak terelakan Covid akan ikut terbawa masuk di tahun 2021. Â Lalu apakah kita akan membiarkan gerbong pesimis ikut terangkut bersama Covid?
Duh.... mikir deh, betapa lucunya! Â Kita yang punya rumah, tetapi Covid yang menguasai? Â Nyaris setahun dilumpuhkan Covid, dan kita bilang terima kasih? Â Hello...baik hati banget kita, atau jangan-jangan Covid yang baik? Â Logika sudah terbalik jika seperti ini kita memandang hidup.
Ubahlah cara pandang kita yang bersalahan ini. Â Pandang dan sambut Tahun Baru 2021 dengan gebrakan baru, inovasi baru, dan pemikiran yang penuh semangat! Â Tendang dan usir Covid, jangan kasih ampun! Â Begitu kita seharusnya, jangan hanya sebatas menurunkan kalendar doang!
Selamat menyambut Tahun Baru 2021 dengan tawa karena hati yang gembira itu obat! Â Tetapi, catat jangan biarkan Covid mentertawakan hidup kita!
Jakarta, 29 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H