Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Penghasilan Menjadi Identitas, Kapal Karam

17 Desember 2020   00:35 Diperbarui: 17 Desember 2020   02:22 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://asyafrudin.blogspot.com/

Faktanya mengarungi pernikahan ibarat menyebrang lautan dengan berbagai hantaman ombak dan cuaca yang silih berganti. Dibutuhkan kerjasama nakhoda kapal, sang suami dengan awaknya sang istri agar biduk pernikahan berjalan aman. Saling mendukung, dan memotivasi diantara kedua pasangan sangatlah penting untuk mencapai tujuan kebahagiaan pernikahan.

Tidak perlu ada yang merasa rendah diri karena penghasilan dibawah sang istri, ataupun tidak perlu sang istri merasa tinggi hati karena lebih mapan. Pada akhirnya biduk pernikahan tidak bisa berjalan dengan ego dan kesombongan. Tetapi, bisa berjalan jika ada kerjasama, komunikasi, saling mengharga atas dasar cinta yang tulus. Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan, untuk saling melengkapi.

Penghasilan tidak akan pernah menjadi identitas yang membanggakan. Apa bangganya berindentitas penghasilan lebih tinggi karena hanyalah kesombongan yang meracuni dan menggerogoti.

Setiap pernikahan rindu kebahagiaan. Baik untuk kedua pasangan, atau bersama anak mungkin, bahkan keluarga besar dari kedua pasangan juga memiliki kerinduan yang sama.

Jakarta, 17 Desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun