Faktanya mengarungi pernikahan ibarat menyebrang lautan dengan berbagai hantaman ombak dan cuaca yang silih berganti. Dibutuhkan kerjasama nakhoda kapal, sang suami dengan awaknya sang istri agar biduk pernikahan berjalan aman. Saling mendukung, dan memotivasi diantara kedua pasangan sangatlah penting untuk mencapai tujuan kebahagiaan pernikahan.
Tidak perlu ada yang merasa rendah diri karena penghasilan dibawah sang istri, ataupun tidak perlu sang istri merasa tinggi hati karena lebih mapan. Pada akhirnya biduk pernikahan tidak bisa berjalan dengan ego dan kesombongan. Tetapi, bisa berjalan jika ada kerjasama, komunikasi, saling mengharga atas dasar cinta yang tulus. Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan, untuk saling melengkapi.
Penghasilan tidak akan pernah menjadi identitas yang membanggakan. Apa bangganya berindentitas penghasilan lebih tinggi karena hanyalah kesombongan yang meracuni dan menggerogoti.
Setiap pernikahan rindu kebahagiaan. Baik untuk kedua pasangan, atau bersama anak mungkin, bahkan keluarga besar dari kedua pasangan juga memiliki kerinduan yang sama.
Jakarta, 17 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H