Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi Kejujuran

10 November 2020   00:29 Diperbarui: 10 November 2020   03:42 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menyukai secangkir kopi
Hitam pekat tetapi manis bagiku
Setidaknya lidahku jujur menikmati
Tak menipu halu imajinasi

Mungkin orang tak setuju
Tetapi haruskah aku menjadi mereka
Setuju untuk menipu dunia
Bahkan diriku sendiri

Hitamnya kopi tak kelam selalu
Bukan yang terlihat dari luar, kataku
Seperti putih tak suci selalu
Mungkin ada cerita tersembunyi siapa tahu

Terlalu lama kupendam sendiri
Menyakiti diri untuk mereka

Kini, aku jujur
Walau dunia tersentak karenanya
Amarah terkuak, meledak liar
Tak mengapa, terlalu lelahku menutupnya

Aku meneguk secangkir kopi
Hitamnya jelas bukan dusta
Tampil jujur apa adanya
Tak memaksa diri menjadi putih

Menikmati kejujuran dalam secangkir kopi
Pahit, dan manis itu tak mengapa
Bicara saja jujur
Jangan lagi dustai diri terluka

Aku memilih jujur
Seperti secangkir kopi hitam, namun manis terasa

Jakarta, 10 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun