Tertangkap mata oleh Dini, Jena anaknya tersenyum memandangi tubuh kakeknya yang terbujur dan kini telah lengkap mengenakan jas kesayangannya. Â Mata Jena lalu terlihat terus mengikuti, memandangi hingga ke arah pintu.
Bisik Jena pelan kepada Dini, "Mama, kakek sudah jalan, sudah pergi. Â Kakek tidak pincang lagi, dan jadi muda. Ada cahaya terang, sangat terang sekali menerangi kakek. Pintu itu ma, lalu terbuka dan kakek berjalan diterang itu, mama," jelas Jena berbisik sambil kembali tersenyum.
Dini tidak tahu persisnya apa yang dimaksudkan oleh Jena. Â Tetapi cahaya terang di kamar rumah sakit itu mungkin menjawab bahwa Dia telah menunggu papa. Â
Kembali teringat akan apa yang terjadi sebelum papa sakit, mungkin di saat itulah Dia juga telah mempersiapkan papa untuk berpulang. Â Kini, roh itupun telah meninggalkan tubuh papa dan mengikuti Dia.
Tidak ada yang tahu kapan kita berpulang, tetapi Dia sering kali telah berbicara dan memberi tanda. Â Kita saja manusia yang tidak peka, atau memang ini adalah misteri. Â Misteri kematian yang hanya akan menjadi rahasia milikNya.
Jakarta, 4 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H