Mohon tunggu...
DESY PRASETYORINI
DESY PRASETYORINI Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

saya adalah seorang guru BK yang ingin mulai menulis hal-hal tentang BK untuk saya bagikan pada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices degan Metode STAR

28 Januari 2023   10:02 Diperbarui: 28 Januari 2023   10:07 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star

(Situasi,Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan peserta didik dalam layanan BK

Lokasi                                     : SMP Negeri 1 Bandar

Lingkup Pendidikan                : SMP

Tujuan yang ingin dicapai      : Membangun minat dalam mengikuti pembelajaran melalui layanan Konseling Kelompok menggunakan pendekatan SFBC (Solution Focused Brief Counseling) pada anggota kelompok dari peserta didik SMP Negeri 1 Bandar tahun pelajaran 2020/2021

Penulis                                    : Desy Prasetyo Rini,S.Pd

Tanggal                                   : Kamis, 14 Desember 2020

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah berdasarkan analisis dari AKPD yang telah disebarkan terdapat beberapa  peserta didik(AK)   yang menyebutkan kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, adanya laporan dan hasil wawancara dengan wali kelas,guru mata pelajaran rekan sejawat dan anggota kelompok yang bersangkutan  yang menjadi latar belakang masalah dibebabkan oleh :

  1. Anggota kelompok  tersebut kurang aktif saat pembelajaran bahkan  meninggalkan jam pelajaran atau sengaja tidak membawa perlengkapan pembelajaran yang menjadi latar belakang masalah disebabkan oleh :
  2. faktor internal anggota kelompok seperti malas,merasa kurang memamahami pelajaran yang disampaikan dan faktor eksternal dari  guru maupun teman
  3. Asumsi Tingkah laku bermasalah ketidakmampuan AK untuk mencari dan mengefektifkan pemecahan masalah   untuk mengatasi rendahnya minat dalam mengikuti pembelajaran.
  4. Guru BK belum maksimal dalam memberikan layanan pengentasan masalah menumbuhkan minat dalam mengikuti pembelajaran

Praktik ini penting untuk dibagikan karena mengingat anggota kelompok tersebut sudah kelas 9 yang sebentar lagi akan menempuh ujian maka permasalahan rendahnya minat dalam mengikuti pembelajaran harus segera diatasi dengan layanan responsif konseling kelompok  menggunalan pendekatan SFBC dengan teknik scalling question(pertanyaan berskala),),Expception question( pertanyaan pengecualian) dan miracle  question(pertanyaan keajaiban). untuk menyelesaikan masalah 1 orang anggota kelompok dengan melibatkan 5 peserta didik yang lain untuk dapat membantu penyelesian masalah rendahnya minat dalam mengikuti pembelajaran anggota kelompok  tersebut.

Peran dan tanggung jawab guru BK disini dalam proses layanan ini yakni sebagai penyelenggara dan pembimbing serta menjadi pemimpin kelomok   dalam proses layanan konseling kelompok. Sehingga guru BK tidak menjadi satu-satunya sumber dalam layanan konseling kelompok tetapi hanya mendampingi peserta didik supaya mampu menemukan sendiri solusi untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Peserta didik memiliki andil sendiri   dalam menyelesaikan kegiatan layanan konseling kelompok. Melaksanakan layanan  secara efektif dengan menggunakan pendekatan  dan teknik yang sesuai agar tujuan layanan dapat tercapai sesuai harapan.

 Tantangan :

Beberapa tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut sebagai berikut:

  • Pendekatan dan teknik yang digunakan  kurang dikuasai oleh guru BK
  1. Ruang BK kurang memadai untuk pelaksanaan konseling kelompok
  2. Ruang yang dipakai berdekatan dengan sarana kegiatan peserta didik yang lain sehingga konsentrasi anggota kelompok terpecah
  3. Berusaha meyakinkan anggota kelompok untuk mengisi informed concent
  4. Mengkondisikan anggorta kelompok untuk terlibat aktif saat pelaksanaan konseling kelompok dalam penerapan teknik layanan yang digunakan
  •  Untuk mensukseskan pelaksanaan konseling kelompok ini  saya melibatkan berbagai pihak diantaranya kepala sekolah,teman sejawat,guru mata pelajaran yang memberi ijin kepada anggota kelompok,wali kelas,peserta didik sebagai anggota kelompok.

Aksi :

Langkah-langkah  yang  dilakukan  untuk  menghadapi tantangan  tersebut  adalah  sebagai berikut:

  • mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan di dalam kelas sebagai upaya untuk menyelenggarakan layanan  yang optimal;
  • melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait beberapa hal yang diperlukan seperti sarana prasarana pendukung meliputi ruang yang akan digunakan,alat-alat yang diprlukan serta koordinasi dengan rekan sejawat guna membantu dalam pengkondisian lingkungan sekitar saat kegiatan layanan BK
  •  Meyakinkan anggota kelompok untuk mengisi informed consent dan menjamin kerahasiaannya
  • koordiansi kepada anggota kelompok bahwa konseling kelompok tidak akan disebarluaskan
  • koordinasi dengan anggota kelompok untuk kesepakatan waktu pelaksanaan
  • Melakukan koordinasi dengan wali kelas dan guru mata pelajaran untuk memberikan ijin pada anggota kelompok
  • Melakukan koordinasi dengan bagian sarana dan prasarana untuk menggunakan ruang yang memadai dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok, sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan konseling kelompok ini adalah dengan membaca referensi terkait pendekatan yang akan digunakan dalam layanan konseling kelompok,yaitu karangan Sunawan,Ph.D.2019"Materi Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling"Modul 2hal 78.Jakarta dan Nugraheni.Edwindha Prafita Strategi Layanan Responsif Modul 5 hal 143-155

Refleksi Hasil dan Dampak

  • Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan,layanan responsif konseling kelompok menggunakan pendekatan SFBC dapat terlaksana dengan baik rata-rata anggota kelompok dapat menyampaikan masalah yang diahadapi meskipun  masih ada satu anggota yang masih kurang bersemangat  dalam  mengungkapkan  masalahnya  mengapa dia kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran dan sering tidak ikut pelajaran karena masih dalam keadaan sakit. Selain itu anggota kelompok juga sudah mampu mengemukakan pendapat terkait solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan.Tercapainya tujuan kegiatan sesuai dengan harapan dapat memberi dampak yang positif terhadap tugas perkembangan yang harus dicapai oleh peserta didik atau anggota kelompok.

Kegiatan  yang dilakukan untuk memperoleh hasil refleksi pelaksanaan daintaranya

Menyusun instrumen evaluasi proses dengan melihat apa yang terjadi selama layanan konseling kelompok diantaranya keaktifan,antusiasme,atensi,respon dan aktifitas anggota kelompok selama layanan konseling kelompok  berlangsung yang terlihat baik

Menyusun instrumen evaluasi hasil dengan pertanyaan yang mampu diajawab oleh anggota kelompok diantaranya

AK bisa menjelaskan pemahaman baru yang mereka peroleh setelah layanan berakhir

AK mampu mengungkapkan perasaan positif yang mereka rasakan setelah kegiatan maupun layanan berakhir

AK bisa menyampaiakan rencana tindakan apa yang akan  mereka lakukan setelah layanan berakhir

Menganalisis hasil instrumen evaluasi proses dan hasil sesuai dengan kualifikasi kategori yang telah ditentukan

Layanan konseling kelompok memperoleh hasil evaluasi proses yang terjadi dari yang ditunjukkan oleh anggota kelompok selama layanan konseling kelompok  berupakeaktifan,antusiasme,perhatian,respon,keberanian bertanya serta sikap dan perilaku  berada pada kategori baik  untuk analisis hasil anggota kelompok  juga mampu menjawab pertanyaan mengenai pengetahuan baru yang didapat,perasaan selama mengikuti kegiatan serta mampu membuat rencana tindakan setelah kegiatan yang juga berada pada kategori baik sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok efektif untuk mengatasi rendahnya minat anggota kelompok dalam mengikuti pembelajaran.

Respons peserta didik terkait dengan strategi yang dilakukanyaitu:

  • Pemilihan  pendekatan SFBC membuat AK dapat menemukan solusi yang lebih efektif
  • Tercipta suasana dinamika kelompok yang menarik bagi AK
  • Tumbuh perasaan empati sesama anggota kelompok
  • Anggota kelompok merasa senang dan memberikan respon yang positif karena mendapat bantuan penyelesaian masalah yang mereka alami ,serta merasa bangga karena dirinya bisa manjadi bagian dari kegiatan konseling kelompok yang saya lakukan hal itu mereka tunjukkan dengan antusias selama kegiatan layanan berlangsung.

  • Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan dukungan dari kepala sekolah,wakil kepala sekolah bagian sarpras,rekan sejawat,wali kelas dan guru mata  pelajaran maupun tim it sekolah  yang sudah memberikan ijin,membantu dan memberi motivasi selama pelaksanaan layanan konseling kelompok, Antusiasme dan kerjasama anggota kelompok dalam mengikuti proses layanan konseling kelompok. Faktor ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan,alokasi waktu pada konseling kelompok ini tidak sesuai tidak sesuai dengan rencana awal,keadaan sekolah yang sedang direhab dan ruangan berdekatan dengan sarana yang lain membuat layanan konseling kelompok sedikit terganggu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun