Yogyakarta, kota yang terkenal dengan keistimewaannya. Kota yang kerap kali mudah membuat orang jatuh cinta. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) nama lengkapnya. Daerah pertama yang dijadikan Daerah Istimewa di Indonesia. Ditetapkan sebagai daerah istimewa setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Daerah istimewa ini memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kewenangannya sendiri yang sudah berlaku secara turun- temurun. Dari dulu hingga kini, kepemimpinan pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta ini dilakukan oleh Sultan yang menduduki jabatan sebagai gubernur dan Paku Alam sebagai wakilnya.
Yogyakarta, kota yang mahir memikat hati setiap orang yang datang mengunjunginya. Macam sihir, dan memiliki kekuatan pemikat hati tersendiri, dalam sekejap saja banyak orang yang dengan mudah jatuh hati terhadapnya.
Julukan kota pelajar yang melekat pada kota ini, membuat banyak para muda-mudi yang ingin bisa menuntut ilmu di Kota Yogyakarta. Bahkan mungkin bukan hanya sekedar menuntut ilmu di dalamnya, sebagian orang bahkan ingin untuk bisa menyusuri umur dan menghabiskan waktu hidupnya di kota ini.
Kesederhanaan, ramah tamah, seni dan adat budayanya yang kental, kuliner dan ritme hidup yang berbeda dan memiliki ciri khasnya sendiri adalah beberapa faktor yang membuat orang tak ingin segera beranjak dari kota ini. Tulisan “Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan” yang terletak di Depan Teras Malioboro 1 ini, seakan- akan menjadi gambaran mengenai kota pelajar ini. Ya, yogyakarta memang semahir itu perihal memikat hati.
Apakah kamu tau mengapa Yogyakarta begitu memiliki daya pikat yang amat menarik? Kira- kira kenapa ya Yogyakarta dapat membuat sekian banyak orang jatuh hati bahkan hanya dalam waktuu yang singkat? Yuuk, simak hal yang membuat mengapa Kota Pelajar ini sangat mahir dalam memikat hati:
1. Kental dengan Seni ,Budaya dan Tradisi
Meskipun jaman sekarang sudah banyak kebudayaan dalam negeri yang goyah dan tidak lagi berpegang teguh pada seni dan budaya aslinya, Yogyakarta tetap berada pada kepribadiannya yang tidak luruh digerus oleh zaman yang semakin baru tiap tahunnya. Kesenian dan kebudayaan yang ada di dalamnya masih terlaksana hingga kini. Beberapa contoh kebudayaan atau tradisi yang masih dipertahankan oleh Yogyakarta:
a. Sekaten
Adalah serangkaian kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Umat Islam sebagai peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini sudah berlangsung sejak masa pemerintahan Kerajaan Demak.
b. Siraman Pusaka
adalah tradisi memandikan pusaka milik Ngarsa Dalem atau Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tradisi ini diselenggarakan setiap bulan Sura yang diselenggarakan secara tertutup oleh orang dalam kraton saja, dan masyarakat tidak diperbolehkan untuk menyaksikan acara adat yang satu ini.
c. Saparan
Tradisi ini kerap dikenal juga dengan istilah bekakak. Adalah sebuah tradisi Jawa yang dilakukan untuk mengenang jasa seorang abdi dalem kesayangan Sri Sultan Hamengkubowono I, yakni Ki Wirosuto yang konon katanya hilang secara misterius di Gunung Gamping pada saat mencari batu gamping.
Khas yang ada dalam acara ini yaitu mempersembahkan persembahan yang berupa replika pengantin baru yang terbuat dari tepung ketan dan cairan gula jawa sebagai bentuk pemgjormatan dari warga sekitar kepada penunggu Gunung Gamping dimana letak hilangnya Ki Wirosuto.
d. Labuhan Parangkusumo
Arti kata Labuhan memiliki makna membuang, meletakkan atau menghanyutkan. Yaitu upacara adat yang dilakukan dengan tujuan memohon dan meminta doa keselamatan serta membuang segala macam sifat buruk. Dalam upacara inii Pihak Keraton Yogyakarta menghanyutkan benda-benda tertentu yang disebut uba rampe labuhan di tempat-tempat tertentu atau yang biasa disebut dengan petilasan.
e. Tumplak Wajik
Merupakan upacara yang menunjukkan simbol sedekah raja kepada rakyat. Dimulai dengan proses merangkai gunungan yang nantinya akan dibagikan kepada warga dalam upacara Garebeg.
2. Ramah
Pasti sudah banyak orang yang mengenal keramahan yang dimiliki oleh para warga Yogyakarta. Ramah dan sederhana, adalah dua hal yang sudah lekat denggan kota pelajar ini sejak dulu. Warga yang kerap kali menyapa atau sekedar tersenyum saat berpapasan, warga yang terkesan dengan kerendah hatian, ditambah bahasa jawa halus yang dipakai di Yogyakarta menambah kesan ramah pada kota yang satu ini.
3. Rumah Bagi Mahasiswa dan Pelajar
Kota Yogyakarta memang dikenal sebagai kota pelajar. Karena banyaknya orang yang tertarik untuk menuntut ilmu di kota ini, dan juga memang banyaknya fasilitas pendidikan yang tersedia di Kota Pelajar ini. Untukmu para generasi muda bangsa Indonesia yang masih menuntut ilmu, apakah kamu tertarik untuk dapat mengenyam pendidikan di Yogyakarta?
4. Surga Kuliner yang Serba Murah
Masih berhubungan dengan kota pelajar. Yogyakarta adalah tempat teryaman bagi orang yang berkantong pas-pasan. Tak perlu merogoh kantong terlalu dalam, dengan 10ribu saja kamu sudah bisa makan enak dan kenyang di Yogyakarta.
5. Surga Pariwisata Menarik
Siapa yang tidak mengenal Yogyakarta sebagai surganya pariwisata? Karena di kota ini kamu sudah dapatv menyambangi berbagai macam tempat wisata, mulai dari pantai, gunung, sampai wisata edukasi atau bahkan mall pun bisa kamu temukan di kota Yogyakarta.
6. Mistis nan Romantis
Kalau berbiacar mistis, hal yang terkenal mistis dari Yogyakarta sendiri adalah pantai selatan yang konon dikenal dengan Ratu Pantai Selatan yang konon katanya begitu cantik dan mempesona. Namun disampig kemistisan dari sisi itu, cerita romantis juga sangat kental dengan kota yang satu ini,
sama seperti kotanya yang mahir membuat jatuh hati, ternyata banyak juga orang yang mengukir cerita asmaranya di kota ini. Kalau kamu dan pasanganmu, apakah memiliki cerita di kota Yogyakarta?
Nah, 6 hal di atas adalah beberapa hal dari sekian banyaknya alasan orang-orang untuk jatuh cinta kepada kota Yogyakarta. Ternyata, selain namanya yang istimewa, banyak hal dan warganya pun istimewa, loh. Apakah kamu juga memiliki cerita atau pengalaman pribadi yang membuatmu jatuh hati kepada Yogyakarta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H