Sadar atau pun tidak, jujur menjadi sebuah landasan penting yang harus dimiliki dalam diri setiap orang. Dengan kejujuran, semua akan berjalan dengan baik, walaupun tak jarang kejujuran dapat membuat diri kita tidak bisa menerima suatu hal dengan mudah. ada sebuah kalimat yang menyebutkan bahwa lebih baik kita sakit hati karena sebuah kejujuran, daripada kita harus senang kdengan sebuah kebohongan.
Sering kali kita merefleksikan kejujuran dengan bagaimana kita menerapkannya ke orang lain, atau bahkan mungkin sebagian dari kita tak melakukan kejujuran kepada diri sendiri.Â
Padahal jujur kepada diri sendiri adalah suatu hal yang sangat  penting, karena dimulai dengan kejujuran, maka kita akan bisa mengetahui lebih baik tentang diri kita. Dengan jujur terhadap apa yang kita rasakan, apa yang sebnarnya ada dalam diri kita, dan apa yang memang seharusnya kita terima di dalamnya, menjadi sebuah langkah awal kita untuk dapat mengenali diri kita sendiri.Â
Setelah kita bisa mulai jujur dengan diri kita sendiri, mungkin selanjutnya kita bisa belajar untuk menerima apa yang memang seharusnya kita terima. Karena sejatinya, mengenali diri sendiri adalah proses dimana kita bisa menerima diri kita, tanpa harus dibebani prasangka, ataupun perasaan buruk di dalamnya.
2. Menentukan tujuan hidup
Dalam hidup tentunya setiap orang memiliki tujuan masing- masing. Tentunya tujuan setiap orang pun berbeda dan beragam. setelah di awal proses kita bisa jujur terhadap diri sendiri, yang nantinya kita akan menemukan sebenarnya apa yang ada dalam diri kita dan terutama apa yang harus kita terima, selanjutnya kita akan merasa lebih mudah dalam menetukan sebenarnya apa sih tujuan kita hidup di bumi ini? Untuk apa sih kita ada di sini?Â
Yang bisa menjawab semua pertanyaan tersebut hanyalah diri kita, tapi tidak serta merta kita bisa mudah menemukannya, karena kembali ke awal, bahwa proses mengenali diri sendiri bukan suatu hal yang mudah dilakukan, jadi untuk mencapai ini, tentunya kita harus melewati banyak proses terlebih dahulu, dan tentunya tidak dalam waktu yang singkat.
3. Belajar analisis SWOT
SWOT Â merupakan singkatan dari kata Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. Â Proses analisis SWOT ini dilakukan dengan berdasarkan melihat semua kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang kita miliki. Analisis SWOT ini pertama kali dicetuskan oleh Albert Humprey pada tahun 1960-an.Â
Awalnya analisis ini dibuat untuk mengevaluasi posisi strategis seorang individu dalam organisasi. Dalam proses mengenali diri sendiri, analisis SWOT ini bisa menjadi slah satu langkah yang tepat untuk dilakukan, karena di dalamnya kita akan bisa menemukan apa yang sebenarnya ada dalam diri kita yang mungkin tidak kita ketahui.
 Cara melakukan analisis ini bisa dilakukan dengan melihat faktor internal dan juga eksternal yang kita miliki.Instrumen internal adalah sumber untuk mengidentifikasi apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang pada diri sendiri. Dalam SWOT ini diawali oleh Strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan).Â