Mohon tunggu...
Desty Rahmadany
Desty Rahmadany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar

Sebaik-baik perkataan adalah yang sedikit dan jelas linkr.bio/Hijabart

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Membuka dan Menutup Pidato

22 Mei 2023   12:42 Diperbarui: 22 Mei 2023   13:23 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cara membuka pidato

1. Langsung ke intinya
Artinya, speaker dapat langsung menyatakan maksud dan tujuan atau apa yang ingin dia sampaikan pada audience. Dengan menggunakan kata-kata : "para hadirin, hari ini saya akan membicarakan mengenai..."

2. Melukiskan latar belakang masalah
Yaitu sebelum memberikan pernyataan maksud dari speaker, speaker lebih dahulu menjelaskan latar belakang dari tujuannya atau pesan yang ingin disampaikan. Misalnya: "banyak permasalahan yang sering terjadi dalam pendidikan Indonesia, salah satunya adalah...."

3. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir / kejadian nyata yang tengah menjadi pusat perhatian khayalak umum.
Yaitu menjelaskan peristiwa yang tengah terjadi dan lagi trending dimasyarakat. Misalnya: "dua tahun yang lalu saat pandemi covid-19 terjadi banyak hal terjadi...."

4. menghubungkan dengan peristiwa yang diperingati.
Yaitu misalnya pada hari memperingati maulid, speaker dapat menjelaskan peristiwa tersebut terlebih dahulu dan menghubungkannya dengan pidato yang akan dibawakan.

5. menghubungkan dengan tempat komunikator pidato.
Yaitu misalnya, komunikator (speaker) tengah berada di dalam sebuah gedung bersejarah, speaker dapat menceritakan terlebih dahulu mengenai tempat itu dan mengaitkannya dengan pidato yang akan disampaikan.

6. menghubungkan dengan suasana (mood) yang meliputi khalayak.
Yaitu misalnya para audience yang tengah merasakan duka karena sebuah peristiwa yang terjadi, speaker dapat membahasnya terlebih dahulu dan menghubungkannya dengan hal yang ingin disampaikan.
Misal: "jika pada suasana yang khidmat dan menyedihkan ini saya harus membangkitkan rasa duka saudara-saudara, maka..."

7. dengan kejadian sejarah yang terjadi di masa lalu.
Yaitu mengaitkan kejadian sejarah yang berhubungan dengan pidato yang akan disampaikan. Dan mengaitkannya kembali dengan masa sekarang.

8. menghubungkan dengan kepentingan vital (personal) pendengar.
Yaitu dengan menggunakan kata-kata yang akan membuat audience merasa dirinya hadir dalam pidato kita, menyentuh mereka, dan membuat mereka merasa pidato yang kita tujukan memang untuk mereka.

9. memulai dengan pernyataan mengejutkan, untuk menarik perhatian audience dan membangkitkan atensi mereka.
Yaitu bisa dengan pemberitaan, atau pernyataan yang akan membuat mereka tertarik.
Misalnya: "bangsa Amerika adalah bangsa yang paling buruk di dunia. Pernyataan ini memang mengejutkan, tapi benar. ClevelandCleveland, ohio mengalami pembunuhan..."

10. mengajukan pernyataan provokatif (pertanyaan). Yaitu mengajukan pertanyaan kepada para audience, sehingga membangkitkan rasa penasaran mereka.

11. menyatakan kutipan
Speaker dapat membuka pidatonya dengan menggunakan kutipan dari para ahli atau tokoh-tokoh yang menginspirasi atau terkenal.

12. menceritakan pengalaman pribadi. Dengan tetap menghubungkan dengan tema pidato. Yaitu speaker dapat menceritakan apa yang ia alami dan berhubungan dengan pidato yang akan disampaikan.

13. mengisahkan cerita fiktif, faktual, atau hipotesis. Yaitu sebuah cerita singkat yang nantinya speaker akan melanjutkannya dengan pidato yang akan ia sampaikan.

14. menyatakan teori atau Prinsip-prinsip yang relevan. Yaitu speaker dapat memberikan teori yang berhubungan dengan apa yang ingin disampaikan.

15. membuat humor, yaitu speaker dapat memulai pidatonya dengan menarik melalui kata-kata humoris. Itu akan membuat awal yang bagus dan tidak membosankan. Tapi, juga perlu keahlian dan mimik wajah yang sesuai.

16.Memberikan pujian pada khalayak. Karena pada umumnya orang lebih suka dipuji, oleh karena itu, speaker dapat memberikan kesan yang baik dengan memuji khalayak oada pembukaan.

Cara Menutup
1. Menyimpulkan atau ikhtiar pembicaraan (garis besar). Yaitu mengemukakan kembali garis besar yang telah dijelaskan dalam pidato.

2. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kata-kata yang berbeda.
Yaitu hampir sama dengan menyimpulkan, tapi menyatakan kembali gagasan dengan kata-kata yang berbeda. Biasanya diikuti kata-kata persuasif.

3. Mendorong khalayak untuk bertindak. Yaitu speaker memberikan pernyataan yang mendorong khalayak untuk bertindak (action).

4. Mengakhiri dengan klimaks (puncak emosi). Yaitu speaker dapat menutup videonya dengan memunculkan klimaks atau emosi dari para khalayak.

5. Mengatakan kutipan sajak. Yaitu memberikan kutipan-kutipan dari para tokoh-tokoh yang dapat membangkitkan semangat para audience.

6. Menceritakan inspirasi. Yaitu memberikan pernyataan atau kisah inspiratif yang akan membuat audience termotivasi dan terinspirasi.

7. Menerangkan maksud yang sebenarnya (to the point). Yaitu langsung pada pesan yang diharapkan oleh speaker.

8. Memuji dan menghargai khalayak. Memberikan pujian pada audience saat penutupan pidato.

9. Membuat pertanyaan/anekdot lucu. Yaitu pertanyaan atau pernyataan yang humoris, dan membuat kesan lucu.

By penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun